Tampilkan postingan dengan label motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label motivasi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 14 Juni 2018

Cara Mengatasi Stres Hanya dengan Mengganti Satu Kata



Ketika menghadapi masalah, orang yang Galau Negatif lebih banyak bertanya pada dirinya sendiri pakai kata tanya kenapa, contoh:
“Kenapa ini semua menimpa saya?”
“Kenapa semua ini mesti terjadi?”
“Kenapa ini nggak sesuai dengan harapan saya?”
“Kenapa mesti saya yang mengalami kejadian ini?”
Dan lain sebagainya.

Coba saja bayangin yang lagi galau akut biasanya bertanya pada dirinya pake kata tanya kenapa sambil nyalain shower di kamar mandi, sambil banting-banting bantal, sambil pukul-pukul dinding, sambil cakar-cakar pohon, atau sambil korek-korek tanah.

Orang yang lebih banyak bertanya pada dirinya sendiri dengan kata tanya “kenapa” tidak akan menemukan solusinya. Justru akan menimbulkan penyesalan yang membuat mereka menjadi stress.

Sementara orang yang galau positif lebih banyak bertanya pada dirinya sendiri pakai kata tanya “apa”, contoh :
“Apa hal positif yang bisa saya petik dari kejadian ini?”
“Apa makna dari kejadian ini?”
“Apa yang harus saya lakukan agar kejadian ini tak terulang kembali?”
Dan lain sebagainya.

Orang yang lebih banyak bertanya pada dirinya sendiri pakai kata tanya “apa” akan menemukan solusi dari masalah yang ia hadapi. Sehingga ia tidak mengalami stress seperti orang yang bertanya pada dirinya sendiri pakai kata tanya “kenapa”. Dengan kata tanya “apa”, ia akan mengevaluasi yang telah terjadi dan memperbaiki kondisi di masa yang akan datang.

Saya akan memberikan sebuah contoh cerita lagi di bawah ini :

Contoh Cerita :
Usai bekerja di kantor, seorang pemuda hendak melaksanakan sholat Jum’at di sebuah mesjid. Ia parkir sepatunya di depan pintu masuk. Namun usai sholat jum’at ternyata ia tak menemukan sepatunya di tempatnya. Sepatunya telah raib entah kemana.

Dari cerita di atas, si pemuda itu bisa mengalami galau negatif atau juga justru menjadi galau positif yang menemukan solusi. Itu tergantung dari sikap apa yang ia ambil ketika mengalami kejadian itu.

Bila si pemuda bertanya pada dirinya sendiri dengan kata tanya “kenapa”, si pemuda itu tentu akan mengalami galau negatif,

“Uuhh kenapa sih sepatu baru udah hilang?”
“Kenapa sih di masjid kok ada maling?”
“Kenapa sih mau niat ibadah malah kehilangan sepatu?”
“Kenapa mesti sepatu saya yang ilang?”
Dan lain sebagainya.

Jika si pemuda itu bertanya seperti itu, ia tak akan menemukan solusinya. Justru ia akan mengalami galau negatif yang berujung pada stress.

Tapi lain halnya jika ia bertanya menggunakan kata tanya “apa”
“Apa hal positif yang bisa saya petik dari kejadian ini?”

> Oh mungkin ini peringatan untuk lebih banyak beramal”

> “Oh, mungkin saya harus lebih banyak bersyukur.”

> “Oh mungkin ini tandanya saya bakal punya sepatu baru lagi.”

“Apa yang harus saya antisipasi agar ini tidak terjadi lagi?”

> “Oh, lain kali saya harus titipkan sepatu di tempat penitipan.

Si pemuda itu akan dapat solusinya atau setidaknya ia akan tetap tenang jika ia bertanya pada dirinya sendiri pakai kata tanya “apa” ketika ia mengalami hal itu.


Read More

Jika Ada Masalah Boleh Galau Asalkan Galau Positif, bukan Negatif. Ini Bedanya



Galau itu ada dua jenis, yaitu galau positif dan galau negatif.

Kebanyakan orang menginterpretasikan galau hanya bersifat negatif. Yaitu ketika orang terlalu larut ke dalam masalahnya. Padahal cara orang menyikapi suatu masalah bisa negatif tapi bisa juga positif. Seperti halnya kata ‘merenung’. Merenung bisa negatif tapi bisa juga positif. Ketika seseorang merenung meratapi masalahnya dengan tidak mensyukuri apa yang ia dapati di hidupnya, bisa jadi itu merenung negatif. Tapi ketika seseorang merenung untuk mentafakuri kekuasaan Illahi, atau juga ketika seseorang merenung untuk mengintrospeksi dirinya, atau ketika seorang merenung ketika merencanakan planning, itu merenung yang positif.

Saya akan menceritakan dua hal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir tentang masalahnya. Yaitu ketika kegalauan bisa positif dan bisa juga negatif. Cerita ini berdasarkan dari cerita nyata:

Cerita #1
Ada seorang wanita muda yang pergi ke salon. Ia berniat ingin memotong rambutnya sesuai dengan model yang ia inginkan. Sesampainya di salon, rambutnya pun mulai dipotong dan ia asyik membaca majalah sambil menanti potongan rambutnya selesai.

Setelah rambutnya selesai dipotong, ia melihat dirinya di cermin. Dan betapa kagetnya ketika ia melihat hasil potongan rambut itu. Ia benar-benar tak menyukai hasil potongan rambutnya itu. Ia begitu jengkel dan marah.

Ia terus memikirkan apa yang akan dikatakan orang-orang ketika melihat hasil potongan rambutnya itu. Ia merasa stress dan hal itu terus ia pikirkan. Hingga suatu ketika ia tak mampu lagi menahan rasa malu dan akhirnya ia memutuskan untuk bunuh diri. Ya, bunuh diri hanya karena ia merasa potongan rambutnya jelek.

Cerita #2
Ada seorang pengusaha properti. Ia gencar berinvestasi membeli beberapa real estate. Suatu ketika ia berutang sangat banyak sekali. Bahkan ia berutang hingga jutaan dollar Amerika.

Tapi setelah beberapa tahun apa yang terjadi? Ternyata ia mampu membalikkan hutang itu menjadi pendapatan yang amat besar. Hingga namanya masuk ke dalam jajaran orang terkaya di Amerika.

Dari kedua cerita di atas apa yang dapat kita simpulkan?
Kalau kita liat cerita nomer 1, masalahnya jauh lebih kecil dibandingkan masalah di cerita yang nomer dua. Masalahnya cuma gara-gara potongan rambutnya terlihat jelek akhirnya gadis itu mengakhiri nyawanya. Sementara di cerita kedua justru dengan lilitan utang yang amat banyak, ia mampu membalikkan keadaan menjadi salah satu orang terkaya di Amerika.

Lalu mengapa hal itu bisa terjadi?
Itulah bedanya galau positif dan juga galau negatif. Cerita nomer 1 adalah contoh galau negatif sementara cerita nomer 2 adalah contoh galau positif.

Silakan share ke media sosial

Read More

Semua Orang Pernah Galau, Kamu Tidak Sendiri


Kalau ditanya ada nggak sih orang yang nggak pernah galau? Saya bakal jawab seyakin-yakinnya 100% kalau boleh dilebihin sampe 1000% pun saya yakin nggak ada orang yang gak pernah galau. Asli ini mah. Berarti kamu gak sendiri yah.

Saya yakin banget di dunia ini dari mulai presiden, sampe ketua RT, dari mulai konglomerat sampe gelandangan, dari mulai Orang kota sampe orang pedalaman, dari orang yang udah tua belum kawin-kawin sampe yang masih muda udah kawin tujuh kali, saya yakin seyakin-yakinnya gak ada orang yang gak pernah galau.

Presiden pasti sering galau mikirin masalah-masalah negara, orang kaya dan orang miskin sama-sama galau. Kalau orang kaya mau makan, galau mikirin mau makan di restoran mana, orang miskin galau mau makan apa. Orang kaya galau mau pergi naek mobil yang mana, orang miskin galau mau pergi pake apaan. Orang kaya galau mau pake baju yang mana, orang miskin galau baju yang mana yang masih bisa dipake. Orang kaya dan orang miskin sama-sama galau.

Orang kota mau kemana-mana galau mikirin macet, polusi, kebisingan, dll. Orang desa mau ke mana-mana bingung, mall gak ada, bioskop gak ada, jauh kemana-mana, dll. Orang kota sama orang desa sama-sama galau.

Orang yang udah tua belum kawin galau, udah tua tidur sendiri mulu, orang yang masih muda istrinya udah tujuh juga galau mau tidur sama yang mana. Mereka pun sama-sama galau.

Jadi intinya bisa disimpulkan bahwa SEMUA ORANG ITU GALAU.

Wahhh. . . berani bener lu val, bilang semua orang galau termasuk presiden segala. Ya karena yang namanya manusia pasti tidak pernah lepas dari yang namanya masalah, dan saya udah bilang galau itu ada galau yang negatif dan ada juga galau yang positif. Jadi yang namanya masalah bisa disikapi secara positif dan juga bisa disikapi secara negatif. Kalo saya ibaratkan masalah itu ibarat batu, maka batu itu bisa menjadi batu loncatan tapi bisa juga jadi batu sandungan, tergantung dari cara kita menyikapinya. 

Terus apa bedanya Galau positif dan negatif? Nanti akan kita bahas di artikel selanjutnya.

Read More

Arti atau Definisi Galau dan Apakah Galau itu Negatif?


Saya menyadari banyak orang yang jatuh dan tenggelam karena kegalauan. Banyak yang stres hingga berujung maut. Tapi di sisi lain saya pun menyadari bahwa banyak pula orang-orang yang mampu meraih kesuksesan karena terpacu pada masalah yang ia rasakan. Ada yang ingin terbebas dari belenggu kemiskinan, ingin membuktikan diri bahwa hinaan banyak orang tak benar, ingin berubah dari kehidupan yang kelam, dan lain sebagainya.

Masalah bukan hanya sesuatu yang membuat kita hancur. Tapi masalah juga sesuatu yang bisa membuat kita lebih kuat, membuat kita terpacu untuk selalu lebih baik. Tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Beberapa tahun belakangan ini muncul sebuah kata di kalangan anak muda yang lagi ngetrend diucapkan, “galau”. Sebenernya apa itu galau?

Galau itu sebenarnya bukanlah berasal dari bahasa gaul. Tapi justru dari bahasa yang baku. Mungkin menurut banyak orang terutama anak muda, orang yang memikirkan suatu masalah disebut galau. Orang yang sering update status nggak jelas juga disebut galau, tapi orang yang nggak pernah update status juga disebut galau. Orang yang lagi duduk sendiri di pojok ruangan sambil liat plafond padahal nggak ada apa-apa juga disebut galau. Orang yang plin-plan sama keputusannya juga disebut galau, orang yang bingung mau ngapain juga disebut galau.

Bukan cuma itu, orang yang ngomongnya ngelantur disebut galau, orang yang nggak ngomong apa-apa juga disebut galau. Orang yang salah pake sepatu kiri di kanan sepatu kanan di kiri itu galau. Orang yang salah naik angkutan umum juga galau. Orang yang naik motor nggak pake helm itu galau, orang yang pake helm tapi nggak naik motor itu gila. Orang yang lagi garuk-garuk kepala galau, orang yang lagi garuk-garuk punggung belum mandi, orang yang ngedengerin musik sambil nyanyi-nyanyi sendiri itu galau. Nah, Sebenernya apa sih inti dari definisi galau itu sendiri?

Kalau menurut saya sih, galau itu adalah cara atau sikap sesorang untuk berpikir dalam menghadapi masalah yang dialaminya. Apa galau itu negatif? Belum tentu, galau bisa negatif tapi bisa juga positif, karena galau ada dua macam, ada galau negatif dan ada juga galau positif. Bedanya apa? Nanti akan kita bahas di artikel selanjutnya.

Read More

Minggu, 14 Januari 2018

3 Cara Agar tidak stress di tempat kerja


Banyak para pekerja yang merasa stress ketika bekerja di tempat kerja. Dalam hati mereka mengeluhkan dengan rutinitas yang mereka jalani, bos yang galak, atau gaji yang kecil.

Atau mungkin Anda pun mengalami hal seperti itu. Lalu bagaimana cara mengatasi hal tersebut agar tidak stress di tempat kerja?

Berikut cara mengatasi agar tidak stress di tempat kerja

1. Syukuri pekerjaan Anda

Hal pertama yang harus Anda lakukan agar tidak stress di tempat kerja adalah dengan mensyukuri apa yang Anda kerjakan saat ini, apa pun posisi dan jabatan Anda.

Karena di luar sana masih banyak pengangguran yang kesulitan mencari pekerjaan. Bisa jadi sebenarnya banyak orang yang menginginkan posisi Anda saat ini. Jadi, syukuri terlebih dahulu rezeki tersebut.

2. Pilih pekerjaan yang Anda sukai

Jika Anda merasa stress dengan pekerjaan yang sedang Anda jalani, bisa jadi pekerjaan tersebut bukan passion Anda. Cobalah untuk mencari pekerjaan yang Anda sukai, ikutilah passion Anda.

Tak usah pedulikan apa latar belakang pendidikan Anda. Walaupun pekerjaan yang Anda sukai tidak berkaitan dengan latar belakang pendidikan tidaklah masalah.

Misalnya jika Anda menyukai fotografi carilah pekerjaan yang sesuai dengan bidang tersebut, atau jika hobi Anda menulis, carilah pekerjaan yang sesuai dengan hobi tersebut.


3. Cari hal yang Anda sukai dari pekerjaan Anda


Jika Anda tetap merasa stress dengan pekerjaan Anda dan belum juga menemukan pekerjaan apa yang Anda sukai maka carilah hal yang Anda sukai dari pekerjaan Anda saat ini.

Jika Anda merasa bosan kerana kurang tantangan di pekerjaan Anda, buatlah kompetisi dengan rekan kerja Anda. Anggaplah pekerjaan yang sedang Anda jalani sebagai sebuah game yang harus dijalani sebaik mungkin untuk meraih skor tertinggi atau waktu tercepat.

Atau jika Anda merasa bosan dengan suasana kerja cobalah rapikan meja kerja Anda, atau ubah suasana sekitar Anda jika itu memungkinkan.

Itulah 3 cara agar tidak stress di tempat kerja. Selamat mencoba 

Read More

Minggu, 03 Desember 2017

Ini 5 Penyebab Hilangnya Motivasi, yang Harus dihindari

.
Sobat Bangun Insprasi, siapa pun kamu, profesi apa pun kamu, bahkan termasuk motivator sekalipun pernah mengalami kehilangan motivasi. Namun orang yang sukses tidak lama mengalami hal itu dan cepat mengatasi hal itu.

Banyak orang yang ketika motivasinya hilang justru tak mudah menemukan kembali motivasinya. Salah satu penyebab utamanya adalah karena mereka tidak tahu dan tidak mengantisipasi penyebab yang membuat dirinya kehilangan motivasi.

Untuk itu berikut kami sampaikan 5 hal yang membuat hilangnya motivasi, yang tentunya harus dihindari dan diantisipasi:

1. Takut Gagal

Setiap orang punya rasa takut. Tapi takut gagal yang terlalu berlebihan bisa membuat kamu tidak pernah mencoba sesuatu proses dari hal yang ingin kamu capai. Akibatnya tentu kamu tidak akan pernah mencapai keinginan kamu tersebut atau impian kamu.

Rasa takut gagal ini harus kita hindari. Kita memang tidak bisa mengontrol apakah apa yang kita usahakan akan berhasil atau tidak. Karena tugas manusia sejatinya adalah berusaha dan berdoa, sementara hasilnya Tuhan yang menentukan.

Jadi cara untuk mengatasi rasa takut gagal adalah menyadari tugas kita sebagai manusia yang hanya bisa berusaha dan berdoa. Soal hasil biarlah serahkan pada Yang Maha Kuasa. Yakinlah bahwa ketika kita punya impian atau niat baik, maka Tuhan akan mendukungnya.

Banyak orang sukses yang pernah mengalami kegagalan, bahkan hampir semua. Jadi tidak perlu takut dengan kegagalan. Justru ketika kita terbiasa bertemu dengan kegagalan maka kita akan semakin dekat dengan keberhasilan.

2. Kebiasaan menunda-nunda

Sobat bangun inspirasi, kebiasaan menunda-nunda sering dialami kebanyakan orang. Kelihatannya hal ini sepele, tapi penundaan itu ibarat silent killer atau sesuatu yang membunuh secara perlahan-lahan. Penundaan akan membuat penundaan berikutnya dan begitu seterusnya hingga kita pun tidak pernah memnulainya.

Jika kita punya niat baik atau impian yang baik, sebaiknya jangan menunda-nunda, segera saja mulai mengejarnya dan melakukan apa yang seharusnya kamu lakukan sekarang juga.


3. Merasa tidak ada kemajuan

Jika kamu sudah mencoba mengejar impian kamu namun kamu merasa tidak ada kemajuan, selalu menemui kegagalan, mungkin kamu juga bisa kehilangan motivasi.

Jangan merasa tidak ada kemajuan, justru jika kamu sudah berusaha namun belum berhasil itu juga sebuah kemajuan karena artinya kamu menambah pengalaman baru.

Jika kamu adalah seoerang yang mengerjakan hal-hal rutinitas seperti pekerjaan kantoran dan merasa tidak ada kemajuan mungkin kamu juga akan merasa kehilangan motivasi. Di situ kamu perlu menantang diri untuk mencapai pencapaian yang lebih tinggi lagi.

4. Fokus dengan kesalahan dan kegagalan

Ketika kamu menemui kegagalan atau kesalahan, jangan terlalu larut menyesalinya. Yang akibatnya kamu kehilangan motivasi. Kamu harus segera bangkit secepat mungkin, habiskan jatah gagalmu. Berusahalah perbaiki kesalahan dan kegagalan dengan pencapaian yang lebih baik.

5. Membandingkan diri dengan Pencapaian orang lain

Pada dasarnya setiap orang punya potensi, kemampuan dan minat masing-masing. Jangan terlalu sering membanding-bandingkan pencapaian kamu dengan orang lain karena bisa membuat kamu kehilangan motivasi. Tetapi jika itu bisa memicu motivasi kamu tentju itu tidak apa-apa.

Namun yang perlu kamu perhatikan adalah harus tetap fokus dengan impian yang kamu kejar, jangan tergiur dengan pencapaian orang lain di bidang yang berbeda.Misalnya ketika ada seseorang yang sukses di bidang bisnis kuliner kamu ingin bisnis kuliner lalu ketika ada orang yang sukses di bisnis properti kamu ingin bisnis properti dan setusnya, padahal bisnis yang kamu jalani saat ini belum mencapai apa-apa.

Sobat Bangun Inspirasi, itulah 5 hal yang bisa membuat kita kehilangan motivasi. Tentunya hal-hal tersebut harus kita hindari agar kita selalu memiliki motivasi untuk mencapai niat dan impian kita yang memiliki nilai kebaikan.

Silakan klik share artikel ini ke media sosial kamu.
Read More

Minggu, 08 Oktober 2017

Cara Menyelesaikan Masalah Tanpa Solusi


Setiap orang pasti punya masalah. Simak video Cara menyelesaikan masalah tanpa solusi berikut ini:


Setiap orang pasti punya masalah yang perlu kita perhatikan adalah sebagaimana kita bisa menyikapi suatu masalah tersebut.

Saya punya rumus begini. Hasil = masalah + reaksi

Masalah boleh egatif, tapi hasilnya akan positif jika respon kita tetap positif.

Contohnya ada seorang yang punya masalah kecil tapi responnya negatif. Yaitu seorang wanita yang bunuh diri hanya gara-gara potongan rambutnya salah. Ya, hanya gara-gara potongan rambutnya salah.

Jadi suatu ketika wanita itu ke salon, sesampainya di rumah ketika ia bercermin ia melihat potongan rambutnya salah. Lalu ia merasa stress dan akhirnya bunuh diri. Bunuh diri hanya gara-gara potongan rambutnya salah.

Di sisi lain ada seorang pengusaha yang punya hutang sampai ratusan ribu dollar. Tapi ia tetap bertahan dan terus berusaha hingga akhirnya beberapa tahun kemudian namanya masuk ke dalam jajaran 40 besar orang terkaya di Dunia. Ia adalah seorang pengusaha properti.

Lalu apa yang membedakan dari kasus yang pertama dan kasus yang ke dua. Di kasus yang pertama masalahnya begitu simpel, cuma gara-gara salah potong rambut tapi bisa bunuh diri. Jadi kalau diibaratkan mungkin masalahnya nilainya -1, tapi responnya min -1000. Jika menggunakan rumus yang tadi dimana hasil = masalah + reaksi maka hasilnya akan menjadi -1001.

Sementara di contoh kasus yang kedua masalahnya jauh lebih besar, tapi responnya atau cara menyikapi maslah tersebut secara positif, bukan secara negatif seperti di contoh pertama.

Misalnya masalahnya mungkin -1000, tapi responnya mungkin +10.000. Hasilnya berapa? Hasil= masalah + respon. Hasil= -1000+10.000 = 9000. Hasilnya positif.

Jadi, yang membedakan adalah bagaimana cara kita merespon suatu masalah. Bukan apa masalahnya.Masalah boleh jadi sama atau bahkan lebih besar. Tapi jika disikapi secara positif dengan nilai yang lebih besar maka hasilnya juga akan positif.

Caranya untuk merespon masalah dengan cara positif adalah jangan tanya dengan kata kenapa, seperti "kenapa masalah itu menimpa saya?" "Kenapa harus terjadi hal ini?". Tapi tanyalah pada diri dengan kata "apa". "Apa makna yang bisa dipetik dari masalah ini?" atau "Apa yang bisa saya lakukan agar masalah ini tidak terjadi lagi?" dan lain sebagainya.

Misalnya ada seorang remaja yang hendak sholat di Masjid. Namun ketika selesai sholat ternyata sepatunya hilang. Jika ingin menyikapi masalah tersebut secara positif, remaja itu jangan bertanya pada diri dengan kata "kenapa". Misalnya,"kenapa saya ke masjid kok sepatu saya hilang?", "saya niat baik kok sepatu saya hilang?". Jika bertanya seperti itu hasilnya akan negatif.

Tapi jika tanya dengan kata "apa. Misalnya,"Apa makna yang terkandung di dalamnya?" Maka ia akan menemukan jawaban dalam dirinya,"Oh mungkin saya bakal dapat sepatu baru", atau "Oh mungkin saya harus meningkatkan amal", dan lain sebagainya.

Kalau kita bisa berpikir lebih positif maka hasilnya akan positif juga. Masalah itu ibarat sebuah batu, bisa jadi batu, bisa jadi batu sandungan tapi juga bisa jadi batu loncatan yang membuat kita lebih baik lagi. 

Jadi tergantung bagaimana cara kita menyikapi suatu masalah tersebut. Bukan apa masalahnya. Yang namanya masalah itu bisa menimpa siapa saja, tapi jika kita bisa menyikapinya secara positif sebenarnya masalah itu bisa jadi baik buat kita.

Silakan share untuk menyebarkan manfaat agar semua yang punya masalah bisa dapat terselesaikan walaupun belum menemukan solusinya.

Read More

Kamis, 05 Oktober 2017

5 Cara Menjalani Hidup dengan Bahagia Walau Banyak Masalah

cara menjalani hidup dengan bahagia


Sobat Bangun Inspirasi, tau kan yang namanya bahagia itu adalah keinginan semua orang. dari mulai ustad sampai penjahat paling keji sekali pun, semuanya ingin bahagia.

Tapi persepsi kebahagiaan masing-masing orang itu berbeda-beda. Ada orang yang merasa akan bahagia ketika mempunyai uang banyak, punya jabatan tinggi, punya banyak istri, dan lain sebagainya.

Sobat, pasti kamu juga ingin menjalani hidup dengan bahagia. Walau mungkin kadang di antara kita semua pasti pernah mengalami stress, kecewa, sedih, marah, atau hal-hal lain yang mengurangi atau menghilangkan kebahagiaan kita. Apalagi ketika masalah datang silih berganti. Rasanya seperti awan mendung yang bergelayut di langit, menghalangi birunya langit yang indah, sementara petir menyambar silih berganti.

Tapi tunggu dulu. Sebenarnya cara untuk menjalani hidup, menjalani hari-hari dengan diiringi kebahagiaan itu tidak sulit. Justru kita lah yang sering kali membuatnya merasa sulit.

Lalu bagaimana caranya tetap merasa bahagia walau masalah datang silih berganti?
Hal yang harus kamu lakukan adalah:

1. Kerjakan apa yang kamu cintai atau cintai apa yang kamu kerjakan

kerjakan apa yang kamu cintai

Banyak orang yang tidak merasa bahagia karena tidak menyukai apa yang mereka kerjakan. Jika kamu baru mau memilih jurusan kuliah, penting untuk memilih jurusan kuliah yang kamu sukai. 

Begitu juga bagi kamu yang bekerja, pilihlah pekerjaan yang kamu cintai. Karena kamu akan menghabiskan sebagian besar waktu dengan pekerjaan itu setiap hari. Jika kita enjoy mengerjakannya, tentu kita akan merasa lebih bahagia.

Walaupun mungkin banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, namun dengan mengerjakan sesuatu diiringi perasaan bahagia, kita akan bisa melewatinya dan selalu menjadi lebih baik, karena kita punya semangat yang tinggi untuk mengerjakannya.

Lalu bagaimana jika jurusan kuliah atau pekerjaan yang kamu pilih tidak sesuai dengan keinginan orang tua?

Memang mungkin ada orang yang mengalami hal tersebut. Tapi selama pilihan kamu itu baik, dan bisa memberikan manfaat untuk banyak orang nantinya, kamu tidak usah ragu untuk memilihnya. Tentunya kamu harus memberikan pengertian terlebih dahulu pada orang tua. Lalu buktikan kalau kamu memang tidak salah memilih.

2. Luangkan Waktu bersama orang terdekat

Di setiap rutinitas kamu, walaupun mungkin kamu sudah memilih rutinitas yang kamu sukai, bisa saja ada kalanya kamu merasa jenuh. Terlebih jika ada masalah yang menghadang.

Ketika hal itu terjadi, mungkin sudah saatnya kamu meluangkan waktu sejenak bersama orang terdekat. Bisa keluarga, sahabat, atau siapa pun. 

Di saat itu kamu bisa saling sharing masalah atau rutinitas kamu. Siapa tau masalah yang sedang kamu hadapi mendapat solusinya. Jika pun tidak, setidaknya dengan menceritakan masalah kamu, pikiran kamu akan merasa lebih lega. 

Percayalah, jika kamu bisa membangun keakraban dengan orang lain, jika kamu ada masalah, mereka akan senantiasa membantumu.


3. Refreshing Sejenak

refreshing

Untuk me-refresh kembali kondisi kamu yang mulai terkikis kebahagiaannya akibat masalah atau rutinitas yang kamu pikirkan. Kamu bisa refreshing sejenak. 

Pergilah ke tempat-tempat yang membuat kamu merasa tenang, seperti menikmati udara pegunungan atau menikmati panorama pantai dan lautan. Atau bisa juga sekedar pergi ke taman kota, atau bahkan bisa juga sekedar menikmati udara sejuk di halaman rumah.

Sobat, kamu bisa juga refreshing dengan mengerjakan hobi yang kamu miliki.

Dengan begitu, kamu bisa sejenak melupakan masalah yang menerpamu saat ini. Dan kamu akan menyadari, bahwa dalam hidup ini ada hal-hal yang luar biasa indahnya. Yang mungkin tidak kamu sadari ketika kamu hanya memikirkan masalah yang menerpamu saja. 

4. Atur gestur tubuh dan yakin bahwa kamu sedang bahagia


Ini adalah cara agar kamu bisa mengubah diri kamu menjadi bahagia hanya dalam waktu singkat. Walau kamu sedang diterpa masalah.

Kita harus memahami dulu bagaimana gestur orang yang sedang tidak bahagia. Biasanya orang yang tidak bahagia pandangannya menunduk, bahunya menurun, dahinya mengkerut, dan juga mulutnya cemberut, serta ritme nafasnya pendek-pendek.

Kita juga harus memahami bagaimana gestur orang yang sedang bahagia. Biasanya penuh dengan semangat, pandangan ke depan, badannya tegak, bahunya naik, wajahnya tersenyum, dan nafasnya lebih panjang.

Jadi, yang perlu kita lakukan ketika tanpa kita sadari kita sedang tidak bahagia adalah, atur gestur yang tadinya gestur orang tidak bahagia menjadi gestur orang bahagia.

Naikkan pandangan ke depan, naikkan bahu sedikit, hirup nafas lebih panjang dan keluarkan perlahan. Mulailah tersenyum. Dan yakinkan juga pada dirimu sendiri kalau kamu saat ini sedang bahagia.

5. Sikapi masalah secara positif

Mengubah diri yang tadinya tidak bahagia karena masalah yang menerpa menjadi lebih bahagia walaupun ada masalah bukanlah berarti mengabaikan masalah.

Tapi kira harus bisa menyikapi masalah secara positif.

Sebelumnya, jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, jangan ragu untuk share ke social media. Karena mungkin saja ada teman-temanmu saat ini yang diterpa masalah, dan ia merasa tidak bahagia. Mudah-mudahan dengan membaca artikel ini mereka bisa menjalani hidup bahagia walau sedang ada masalah.
Read More

4 Cara Menyikapi Masalah dengan Positif, Agar Selalu Bahagia

Cara menyikapi masalah dengan positif


Setiap orang pasti punya masalah. Setiap orang punya masalah dengan  jenis masalah dan tingkat kesulitan yang berbeda. Ada orang yang sedang diterpa masalah keuangan, ada yang sedang mengalami masalah keluarga, ada juga yang sedang mengalami masalah pekerjaan, bisnis, dan lain sebagainya.

Di antara mereka, ada orang yang bisa bangkit dari keterpurukan karena ia bisa menyikapi masalah yang diterimanya dengan positif, tapi ada juga orang yang frustrasi bahkan hingga bunuh diri karena masalah yang dialaminya.

Sesungguhnya masalah bukanlah suatu hal yang selalu berdampak negatif. Tapi sebaliknya, di dalam masalah yang telah kita alami, ada hal-hal positif yang membuat hidup kita menjadi lebih baik.

Jadi, kalau saat ini kamu sedang mengalami suatu masalah, bersyukurlah dan bersabarlah. Karena sebenarnya banyak hal yang bisa kita petik dari masalah tersebut. Selama kita bisa menyikapi masalah itu dengan positif. Berikut cara menyikapi masalah dengan positif:

1. Sadari bahwa Masalah adalah ujian

Masalah adalah ujian


Sobat, Masalah itu merupakan ujian. Kita tidak akan tahu seberapa besar kemampuan kita tanpa melalui tahapan ujian. Seperti halnya saat kita sekolah, kita akan tahu berapa nilai kita pada setiap mata pelajaran setelah kita melewati ujian.

Dengan adanya ujian itu, kita dituntut untuk terus belajar dalam menjalani hidup ini. Agar kita bisa melewati masalah itu dengan baik.

Sobat, setiap kali kita bisa melalui ujian. Akan ada ujian-ujian berikutnya yang lebih berat di hadapan kita. Namun tak usah khawatir, karena ketika kita sudah bisa melewati masalah demi masalah, atau ujian demi ujian, kita akan naik kelas ke level yang semakin tinggi.

Sekarang coba renungkan, seberapa besar masalah yang kita harus lewati dibandingkan masalah-masalah yang harus dilewati seorang presiden, misalnya. Tentu jauh lebih besar masalah yang harus diatasi presiden. Dan itu menunjukkan tingkat atau kelas yang berbeda. 

Jadi, bersyukurlah jika kita dihadapkan dengan masalah-masalah yang semakin besar karena level kita pun akan semakin meningkat nantinya.

2. Sadari bahwa kita mampu menyelesaikan masalah itu

Tuhan tidak akan menguji manusia dengan masalah yang tidak mampu ia selesaikan. Setiap manusia yang dihadapkan pada masalah tentu disesuaikan dengan kemampuan masing-masing manusia tersebut.

Sama seperti halnya saat kita sekolah. Guru tentunya tidak akan memberikan soal SMA jika saat itu kita masih belajar di sekolah dasar. Soal SMA akan diberikan jika kita sudah mampu dan sudah belajar di level SMA.

Yang membuat manusia ada yang frustrasi hingga bunuh diri itu adalah karena manusia itu sendiri yang merasa tidak mampu menyelesaikannya. Karena setiap masalah pasti ada solusinya.

Saat kita dihadapkan pada masalah demi masalah yang semakin besar. Itu artinya kemampuan kita semakin lama semakin bertambah.

Coba kita ingat lagi, saat di sekolah dasar dulu pelajaran matematika dasar yang kita terima adalah penjumlahan dan pengurangan. Setelah kita melewati level itu, kemampuan kita semakin bertambah, karena kemudian kita belajar perkalian, pembagian, lalu sampai di materi tentang phytagoras, perkalian kuadrat, dan lain sebagainya dengan tingkat atau level kemampuan yang lebih tinggi.


3. Masalah membuat kita lebih banyak tau

berwawasan


Setiap kali kita melewati masalah, pasti ada pelajaran yang kita bisa petik. Dan itu menambah pengetahuan kita dalam mengarungi hidup ini.

Misalnya kamu pernah tidak naik kelas. Itu adalah masalah yang kamu pikirkan. Tapi dari situ kamu bisa mendapat pelajaran berarti untuk ke depannya belajar lebih rajin agar bisa naik kelas. Bahkan bukan tidak mungkin justru menapat prestasi yang membanggakan.

Bisa dibayangkan jika kita tidak pernah punya masalah. Mungkin kita tidak akan bertambah pengetahuan dan pengalaman baru. Jadi bersyukurlah dan hadapi masalah itu.

Contoh lain begini. Jika suatu ketika saat kamu berkendara untuk menuju suatu tempat, ternyata kamu nyasar ke jalan atau tempat yang belum pernah kamu lewati. Tentu itu menjadi masalah buat kamu karena kamu harus mencari jalan untuk sampai ke tujuan. Tapi setelah itu, kamu menjadi tau jalan baru yang sebelumnya belum pernah kamu lewati.

4. Masalah membuat kita lebih bijaksana

bijaksana

Dengan menghadapi masalah dan bisa menyelesaikannya, kita akan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan ke depannya. 

Karena tentunya kita tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama dan ingin selalu lebih baik.

Itulah beberapa hal positif yang bisa kita petik dari masalah yang kita hadapi. 


Pada intinya, bersyukurlah dan bersabaralah dalam menghadapi masalah. Fokus pada solusi, bukan terus memikirkan masalah yang tak berujung.

Ketika kita bisa melalui masalah, maka kemampuan kita akan terus meningkat. 

Jangan pernah putus asa. Cobalah lihat Thomas Alfa Edison yang harus menjalani ribuan kali kegagalan sebelum bisa menemukan bohlam lampu. Jika Edison berhenti di percobaannya ketika mengalami kegagalan demi kegagalan, mungkin malam hari akan terus gelap gulita.

Sobat, cara kita menyikapi masalah sangat mempengaruhi kebahagiaan kita. Contohnya begini, suatu ketika ada banjir di sebuah kota. Jalanan pun tergenang air di beberapa tempat. Macet di mana-mana. Kemudian seorang reporter mengetuk salah satu jendela mobil untuk menanyai apa pendapat pengendara tersebut.

"Pak, apa pendapat bapak tentang kejadian hari ini?" ucap si reporter bertanya.
"Hari yang menyebalkan, macet di mana-mana. Kalau begini saya bisa terlambat sampai di kantor," jawab si pengendara seraya menggerutu.

Kemudian selang satu mobil di belakangya, reporter itu mengetuk sebuah kaca jendela mobil lainnya untuk mewawancarai pengendara lainnya.

Dengan pertanyaan yang sama, reporter itu menanyakan narasumber lainnya, "Pak, apa pendapat bapak tentang kejadian hari ini?"

Di luar dugaan, kali ini si pengendara kali ini mengeluarkan jawaban seperti ini,

"Ya, hai ini banjir di beberapa titik, macet di mana-mana. Tapi ini bisa jadi pelajaran bagi warga ke depan untuk lebih menjaga lingkungan. Dan juga bagi pemerintah untuk bisa mengatasi hal ini. Tapi yang pasti, hari ini saya jadi punya waktu lebih untuk menikmati musik favorit saya di mobil saya," jawabnya seraya tersenyum. 

Masalah boleh saja sama. Tapi kebahagiaan ditentukan dari cara kita menyikapi masalah dengan positif.

Tugas kita sebagai manusia hanyalah berusaha sebaik mungkin menjalani hidup ini. Lakukan hal-hal yang bermanfaat dan tetaplah berdoa dan bersabar.



Silakan share artikel ini, agar siapa saja yang sedang mengalami masalah bisa menyikapinya secara positif
Read More

Ini 5 Alasan Mengapa Banyak Perantau yang Sukses dan Cara Mereka Meraih Kesuksesan

perantau

Kawan, kalau kamu membaca atau mendengar kisah-kisah orang sukses, atau kalau kamu bertemu dengan orang-orang sukses di kota kamu, banyak di antara mereka adalah seorang perantau yang meninggalkan tempat kelahirannya untuk mengadu nasib.

Banyak di antara mereka yang sukses menjadi pengusaha, atau memegang jabatan penting di sebuah perusahaan besar. Banyak juga artis-artis yang sukses ternyata yang  kebanyakan perantau. Begitu pula dengan profesi-profesi sukses lainnya.

Misalnya mungkin kita sering melihat orang Padang yang sukses membangun restaurant di kota tempat tinggal kamu, padahal itu jauh dari Padang di Sumatra Barat. Atau kamu juga pasti sering melihat orang China yang sukses di setiap daerah. Mereka adalah perantau-perantau yang berhasil meraih kesuksesannya.

Lalu yang menjadi pertanyaan, mengapa banyak perantau yang sukses? 

Mungkin berikut jawaban atau alasan mengapa banyak perantau yang sukses:

1. Keluar dari zona nyaman

keluar dari zona nyaman

Salah satu ciri orang sukses adalah berani keluar dari zona nyaman. Jika kita terbiasa berada di zona nyaman maka hidup kita tidak akan berubah. Ibarat ulat jika ingin menjadi kupu-kupu harus melewati fase yang namanya kepompong. Di dalam kepompong itulah si ulat merasakan ketidaknyamanan hingga akhirnya bisa keluar dan berubah menjadi kupu-kupu.

Perantau memutuskan pergi dari desa atau kota tempat asalnya untuk mengubah nasib, untuk mencari peruntungan baru. Padahal kalau mereka memilih zona nyaman, mereka bisa santai-santai di tempat asal mereka. Tak perlu lagi menantang risiko, karena mengadu nasib di tempat lain belum tentu berhasil.

Tapi perantau memilih untuk mengambil risiko. Ia memilih untuk mengejar kehidupan yang lebih baik walaupun mereka tidak tahu hasilnya akan seperti apa. Bahkan ia datang sebagai orang asing yang tidak mengerti tentang daerah tempat tinggalnya yang baru.

Bukan tidak mungkin di tempat yang baru tanpa orang yang dikenal justru bisa berbahaya. Bisa saja ia tertipu, atau justru menjadi korban tindak kejahatan. Namun mereka tetap berani untuk merantau. Dan keberanian itulah yang menjadi awal perjalanan sukses mereka.

2. Mandiri

hidup mandiri

Perantau memang telah terbiasa hidup mandiri. Kalau di tempat asalnya mereka memiliki keluarga, tetangga, dan juga teman yang mereka kenal. Yang jika ada kesulitan bisa meminta bantuan. Tapi setelah merantau, perantau harus berusaha hidup mandiri. Mengerjakan semuanya sendiri tanpa bantuan orang lain. 

Tapi justru itu yang membuatnya terbiasa menyelesaikan masalah dan sepenuhnya bertanggung jawab atas hidup dan masa depannya. Jika ia tetap tinggal di kampung halamannya mungkin ia terbiasa dibantu orang lain untuk menyelesaikan masalahnya.

Kemandirian itulah yang membuatnya terlatih untuk mengambil setiap keputusan dalam hidupnya. Itulah salah satu faktor yang membuatnya bisa sukses. Karena seorang yang sukses harus bisa dan berani mengambil keputusan yang tepat, walaupun itu berisiko.

3. Bisa menyesuaikan diri

menyesuaikan diri

Sukses tidak diraih dengan mudah. Semua kondisi bisa berubah dalam hidup ini termasuk situasi ekonomi dan bisnis.

Perantau sudah biasa menyesuaikan diri sejak pertama kali menginjakkan kaki di tempat tinggal baru. Tentunya di tempat tinggal yang baru mungkin bahasa daerahnya berbeda, kultur atau budayanya berbeda, kondisi wilayah dan kondisi sosialnya berbeda. 

Di situ mereka menjadi terbiasa untuk menyesuaikan diri. Sehingga ketika ia mengalami kesulitan karena sesuatu perubahan kondisi yang terjadi, mereka sudah terbiasa.

4. Mampu membangun networking

networking

Awalnya, ketika pertama kali si perantau menginjakkan kaki di tempat barunya, ia harus terbiasa hidup mandiri dan mengerjakan segala sesuatunya sendiri. Jika ada masalah pun ia harus bisa menyelesaikannya sendiri.

Tapi tentu ia takkan bisa mengerjakan semuanya sendiri seterusnya. Maka ia harus berusaha membangun networking untuk meraih kesuksesannya.

Perantau mau tidak mau harus membangun networking karena di tempat tinggal barunya ia tidak kenal banyak orang seperti di tempat asalnya yang dekat dengan keluarga, tetangga, dan teman-temannya.

Seseorang yang sukses tentulah tidak hanya atas usahanya sendiri. Tapi juga karena kontribusi dari tim dan berbagai kerjasama lainnya dengan pihak lain. Di sini tentu networking menjadi sangat penting. Dan si perantau telah terbiasa membangun networking sejak saat ia mulai tinggal di tempat perantauannya.


5. Tekad yang kuat


Seorang perantau telah berani mengambil risiko untuk meninggalkan tempat asalnya demi meraih sukses. Ia juga sudah mengorbankan segalanya, meninggalkan orang-orang terdekat, kampung halaman, dan juga telah mengeluarkan uang untuk pergi ke tempat yang baru

Di tempat yang baru, ia berharap bisa mengubah nasibnya. Maka seorang perantau akan punya tekad yang kuat karena ia telah mengorbankan banyak hal.

Jika ia kembali tanpa hasil, tentu semuanya akan sia-sia. Dan ia bisa mendapatkan malu jika pulang tidak mendapatkan hasil apa-apa. Maka dari itu ia akan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan impiannya di tempat perantauannya.

Itulah 5 alasan mengapa banyak perantau yang sukses dan cara mereka hingga bisa meraih kesuksesan di tempat perantauan.

Silakan sebarkan info ini, semoga menjadi semangat bagi para perantau dan juga bagi semua orang.

Read More