Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan

Jumat, 01 Desember 2017

Ini Penyakit Pengusaha Pemula


Ini adalah tulisan Mas Jaya Setiabudi di groupnya Juragan Forum. Sebuah pembahasan yang menarik tentang penyakit yang sering dialami para pengusaha pemula.
.
Sebelum jadi pengusaha, biasanya calon pengusaha akan ragu atau takut nyemplung ke dunia usaha. Banyak ‘kalau kalau’, bingung mau ngapain pertama kali, usaha apa, banyak keraguan muncul dalam benaknya.
Setelah melangkah, ehh gak seperti apa yang dipikirkan. Ternyata mudah yah jadi pengusaha. Asik..! (awalnya…). Seperti anak kecil yang dapat mainan baru, exited..! Terbukalah ‘cakra’ pengusaha mereka. Dunia pengusaha jadi ‘tampak' mudah.
Saat bisnis mulai berjalan dan menghasilkan income, yang mungkin tak disangka.., mulailah dia tergoda membuka usaha baru lainnya. Dengan dalih usaha pertama sudah jalan dan ada yang menjalankan, ia mulai pecah focus mengurus usaha kedua.
Saat usaha kedua (baru) mulai kelihatan hasilnya, ada tawaran lagi untuk join buka usaha (ketiga) bersama kawannya, “Peluang nih..!”, gumannya. PELUANG BARU. Iya BARU.. lagi Happening..! Assiiikk.. kali ini beneran gak perlu modal, cuma pake dengkul teman, berhadiah ribuan dollar perbulan. PELANGI..!
Sebulan.. dua bulan.. tiga bulan.. gak jalan-jalan juga.. sementara kedua bisnis sebelumnya ‘nungging’ meninggalkan segudang HUTANG kerugian dan cashflow yang macet. Karena serbuan tagihan bertubi-tubi, ia pun kelimpungan. Bisnis terakhir tak kunjung menghasilkan. Oh pelangi, hanya ilusi..
Tepat 2 tahun 4 bulan, nyerah deh dia.. katanya: Bisnis itu susahh..! NYERAH... K.O.. the end.
Penyakit pengusaha pemula, begitu terbuka ‘cakra’ pengusahanya, apa saja pengin dipegang. Ujung-ujungnya gak ada yang jalan atau tetap akan tersisa 1 saja yang eksis. Setidaknya ada 3 alasan pengusaha pecah fokus:
1. Merasa bisnis yang sekarang sudah ‘AUTO PILOT’, buru-buru buka usaha lain di luar lini yang sekarang.
2. Merasa bisnis yang sekarang ‘JALAN di TEMPAT’, mencoba alternatif lain.
3. BOSAN..!
Kapan boleh ekspansi? Gak ada yang gak boleh atau benar salah. Adanya konsekuensi atau sebab akibat saja.

AUTO PILOT
Beneran sudah auto pilot? Berapa lama dan berapa cabang buktinya? Jika masih seumur jagung sudah bisa ditinggal, hebat euy..! Kecuali beli (full) franchise dengan sistem yang sudah teruji atau akuisisi perusahaan sekelas ASTRA.
Mungkin usaha Anda sudah bisa BERJALAN tanpa Anda, tapi yakin bisa BERTUMBUH tanpa Anda?
Apa benar BUDAYA perusahaan yang Anda tularkan merasuk ke setiap lini di jajaran organisasi Anda?
Apakah grafik omzet dan profit saat Anda tinggalkan cenderung naik (melebihi inflasi), sama atau menurun?

JALAN di TEMPAT
Adakah pengusaha serupa yang pernah berhasil? Coba investigasi proses dia dari awal hingga sekarang. Berapa lama? Apa saja kesalahannya? Apa POLA suksesnya?
Apakah benar pasarnya sudah jenuh dan berdarah-darah kompetisinya?
Adakah mentor sukses yang mendampingi Anda?
Apakah ilmu bisnis Anda up to date?
Apakah Anda mempraktikkan keilmuan yang Anda dapatkan sesuai tuntunan?
Rumput tetangga terlihat hijau, padahal sintetis. 
Bisnis tetangga terlihat untung, padahal sedang buntung.

BOSAN
Apakah ada orang sukses tanpa ketekunan?
Benarkah Anda ‘bosan’ karena itu bukan passion Anda atau itu POLA gagal Anda?
Tak ada kesuksesan tanpa ketekunan mengalahkan kebosanan..

Menurut Mas J: “1 bisnis yang dikerjakan dan dipikirkan dengan sepenuh hati, akan menemukan inovasi-inovasi yang tak terfikirkan sebelumnya.. tiada henti..”
Kapan saatnya ekspansi ke bisnis lain? Tenang.. semua ada saatnya dan ada ilmunya. Jangan buru-buru poligami..
F.O.K.U.S satu dan besarkan..!
Read More

Jumat, 24 November 2017

Kisah Sukses Pendiri Traveloka, Ferry Unardi


Sobat Bangun Inspirasi, saat ini pasti hampir semua orang tau Traveloka, karena iklannya yang masif baik di televisi maupun di berbagai media lainnya.

Traveloka merupakan perusahaan teknologi yang melayani booking tiket sarana transportasi dan juga voucher hotel secara online. Perusahaan ini sekarang menjadi salah satu perusahaan startup unicorn atau perusahaan rintisan yang telah memiliki nilai di atas 1 triliun rupiah. Woww.

Lalu siapa pendiri Traveloka dan bagaimana kisah suksesnya mendirikan Traveloka hingga bisa sebesar sekarang? Berikut kisah suksesnya.

Ternyata pendiri Traveloka adalah seorang anak muda kelahiran 16 Januari 1988 yang bernama Ferry Unardi. Ia mendirikan Traveloka bersama teman-temannya yaitu Derianto Kusuma dan Albert Zhang.

Ferry Unardi merupakan pria yang berasal dari kota Padang, Sumatera Barat. Setelah lulus SMA, ia meneruskan pendidikannya di luar negeri, yaitu di Jurusan Science and Engineering di Purdue University, Amerika Serikat.

Ia lulus kuliah pada tahun 2008, Ferry kemudian bekerja di Microsoft, yang berkantor di  Seattle, Amerika Serikat. Ia bekerja di sana selama 3 tahun, kemudian ia meneruskan studinya dengan mengambil program master di Harvard University. 

Saat kuliah di Amerika, Ferry Unardi pernah mengalami kesulitan dalam reservasi tiket dari Amerika menuju Padang, tempat tinggalnya di Indonesia. Karena rute yang tersedia hanya sampai di Jakarta saja sedangkan untuk ke Padang harus melanjutkan perjalanan lagi. Dari pengalaman tersebut, setelah ia kuliah melewati satu semester di kampusnya. Ia mulai mengembangkan bisnis di bidang reservasi tiket pesawat.  

Di sisi lain ia juga sudah berpengalaman mempelajari sistem reservasi pesawat selama 8 tahun. Ferry juga berharap dengan bisnisnya ini dapat memudahkan masyarakat dalam memesan tiket pesawat.

Keyakinan Ferry terhadap bisnisnya sangat tinggi. Ia pun memberanikan diri untuk berhenti melanjutkan kuliahnya di Harvard University karena ingin fokus dalam mengembangkan bisnis pemesanan tiketnya tersebut. 

Sebenarnya banyak pihak yang menyayangkan keputusan Fery Unardi untuk berhenti melanjutkan kuliahnya, namun Ferry percaya pada perusahaan rintisannya tersebut. Dengan dibantu kedua temannya, Ferry merancang rencana bisnisnya ke depan.

Ferry Unardi dan dua temannya memilih nama Traveloka sebagai brand bisnisnya yang dirilis pada bulan oktober 2012. Namun perjalanan bisnis mereka tak berjalan mulus. Ferry dan teman-temannya pun pada awal-awal peluncuran Traveloka sempat mengalami tak ada maskapai yang mau bekerja sama dengan mereka. Karena perusahaan mereka masih baru dirintis dan belum dipercaya.

Kesulitan tersebut tidak membuat Ferrry dan kawan-kawan putus asa. Mereka terus bekerja keras. Hingga lambat laun Traveloka mulai berkembang. Sedikit demi sedikit mulai banyak maskapai yang mau bekerja sama dengan mereka.

Di awal pendirianya, Traveloka hanya dikerjakan oleh 8 orang, tapi saat ini Traveloka sudah memiliki ratusan karyawan yang dibagi dalam berbagai divisi atau departemen.

Traveloka saat ini berkembang sebagai salah satu perusahaan startup tersukses di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 2012, Traveloka terus mendapatkan kucuran dana dari investor. Bisnisnya tidak hanya melayani penjualan tiket pesawat saja namun sudah merambah jasa reservasi hotel dan juga tiket kereta api. Traveloka pun secara masif memasang iklan di mana-mana yang membuat aplikasi tersebut semakin dikenal di masyarakat. Terlebih, Traveloka juga menjadi salah satu sponsor utama Liga 1 yang merupakan kompetisi tertinggi sepak bola di negeri ini.

Sampai saat ini Traveloka memiliki nilai valuasi mencapai sekitar 26,2 triliun rupiah. Wow.. sebuah angka yang menakjubkan. Hal ini membuat Traveloka dijuluki sebagai perusahaan startup Unicorn bersama dengan Gojek dan Tokopedia yaitu perusahaan startup dengan valuasi diatas 1 milyar dollar. 

Jumlah kunjungan ke website traveloka pun mencapai 16.5 juta orang tiap bulannya. Yang membuat Traveloka menjadi situs pemesanan tiket online terbesar di Indonesia saat ini, walaupun baru didirikan tahin 2012 yang lalu.

Itulah kisah sukses Ferry Unardi yang mendirikan perusahaan pemesanan tiket online untuk memudahkan banyak orang dalam memesan tiket. Hal itu bermula dari pengalamannya yang kesulitan mencari tiket pesawat dari Amerika ke Padang. Walaupun harus berhenti dari studinya karena ingin fokus membesarkan Traveloka, dan di perjalanannya pun tidak mudah, sempat mengalami kegagalan, tapi akhirnya ia berhasil membesarkan Traveloka hingga seperti sekarang. Sungguh kisah yang menginspirasi.
Read More

Kamis, 05 Oktober 2017

Ini 4 Cara Memulai Usaha Tanpa Modal

cara memulai usaha tanpa modal


Banyak orang yang ingin memulai usaha namun terkendala masalah modal, mungkin termasuk Anda. Lagi-lagi modal selalu dijadikan alasan hingga membuat banyak orang mengurungkan niatnya untuk memulai usaha.

Lalu apakah bisa memulai usaha tanpa modal sama sekali?

Jawabannya terntu TIDAK. Karena setiap usaha pasti membutuhkan modal. Entah itu modal berupa ide, kreativitas, keberanian, relasi, atau modal yang lainnya. Jadi modal belum tentu berupa uang.

Nah, maksud judul artikel ini adalah cara memulai usaha walau kamu tidak memiliki modal uang atau tanpa modal uang. Artinya walaupun tidak memiliki uang untuk modal usaha, siapa pun bisa memulai usaha.

Berikut beberapa cara memulai usaha tanpa modal:

1. Usaha di bidang jasa atau kemampuan


Setiap orang punya kemampuan masing-masing. Coba kamu pikirkan, kemampuan apa yang kamu miliki, yang kira-kira bisa membantu menyelesaikan masalah orang lain.

Misalnya kamu hobi menulis, kamu bisa tawarkan jasa penulisan atau editing. Atau misalnya kamu hobi dan bisa menggambar, kamu bisa tawarkan jasa membuat sketsa. Intinya kemampuan yang kamu miliki harus bisa bermanfaat untuk orang lain.

Jika kamu tidak memiliki kemampuan  apa pun yang bisa dijual, sebenarnya kamu bisa memanfaatkan tenaga yang kamu miliki. Misalnya membuat jasa mengangkut barang belanjaan, atau apa pun itu. Intinya gunakanlah kreativitas dan kemampuan kamu apa pun itu selama halal dan bermanfaat bagi orang lain.

Saat ini di era teknologi, kamu bisa promosikan jasa yang kamu tawarkan melalui sosial media atau blog gratisan. Sebaiknya jangan dulu memasang tarif tinggi. Yang terpenting kamu harus bisa mendapat lebih banyak client agar portofolio kamu semakin banyak. Jika sudah banyak dan pengalamannya teruji, kamu bisa sesuaikan harga yang tepat menurut kamu.

2. Dropship


Dengan dropship, kamu tidak harus memiliki barang untuk dijual jika tidak memiliki modal yang cukup. 

Caranya kamu mempromosikan atau menawarkan barang tersebut kepada calon konsumen, bisa melalui sosial media, toko online, marketpleace, atau media lainnya. Jika ada pembelian, pembeli akan mentransfer uangnya ke rekeningmu, lalu kamu melakukan pembelian ke pemilik barang. Setelah itu pemilik barang akan mengirimkan barangnya ke pemesan, dan kamu mendapatkan komisi penjualan atau keuntungan.

Saat ini, untuk mencari penjual yang menerima kerja sama dengan dropshiper tidaklah sulit. Banyak sekali di internet para penjual online yang bekerja sama dengan dropshiper.

Tapi kami juga harus jeli memilih suplayer yang bisa dipercaya. Jangan sampai ketika ada pemesan, justru Anda kesulitan mendapatkan barangnya.

3. Affiliate


Affiliate hampir sama dengan dropship. Namun bedanya, affiliate biasanya untuk produk yang sifatnya digital atau tidak ada bentuk fisiknya. Tapi tidak selalu. Ada juga penjualan produk fisik dengan sistem affiliate.

Pada prinsipnya, untuk affiliate, kamu mereferensikan produk orang lain dengan link referal khusus. Jika ada penjualan melalui link referal yang kamu promosikan, maka kamu berhak mendapat komisi sesuai ketentuan.

Jika pada sistem dropship konsumen mentransfer dulu uangnya ke rekening Anda, lalu Anda membeli barang ke suplayer dan mentransfer uang ke suplayer, maka pada sistem affiliate lebih simpel, konsumen langsung mentransfer uang ke produsen atau pemilik toko online, dan Anda memperoleh komisi langsung dari produsen atau toko online.

Di era saat ini juga banyak pilihan affiliate yang bisa kamu ikuti baik produk luar atau pun dalam negeri. Banyak orang yang telah memperoleh puluhan juta, ratusan juta, atau bahkan miliyaran dengan menjadi affiliate.

4. Cari investor


Jika bisnis yang ingin kamu jalankan menuntut harus menggunakan modal uang, namun kamu tidak memiliki modal yang cukup, kamu bisa mencari investor yang memberikan dana sebagai modal usaha tersebut.

Tentu saja harus ada perjanjian yang jelas mengenai bagi hasil keuntungan dan lain sebagainya.

Kamu bisa mempresentasikan mengenai bisnis yang ingin kamu jalankan. Kamu harus tau bagaimana menjalankannya, berapa modal yang dibutuhkan, dan kamu harus bisa meyakinkan investor agar mau bekerja sama dengan kamu.

Tentunya investor akan yakin dengan penawaran kamu jika usaha yang kau tawarkan berpotensi memberikan keuntungan. Kamu juga harus tunjukkan keseriusan kamu dalam menjalankan usaha tersebut.

Itulah beberapa cara memulai usaha tanpa modal. Jadi, jangan beralasan tidak punya modal jika ingin memulai usaha. Jalankan saja mulai dari yang kecil, yang bisa kamu lakukan.

Siapa tau suatu saat, usaha yang kamu jalankan itu bisa menjadi besar. 



Silakan sebarkan info ini, agar mereka yang ingin memulai usaha tapi tidak memiliki modal uang yang cukup tetap semangat dan menemukan jalannya.
Read More

Rabu, 04 Oktober 2017

3 Prinsip melakukan Inovasi Bisnis


Inovasi dalam bisnis memang penting untuk dilakukan. Baik yang baru memulai maupun yang telah memulai. 

Bagi yang baru memulai tentu untuk bisa masuk ke dalam persaingan dan merebut perhatian konsumen perlu inovasi bisnis. 

Sementara bagi yang telah memulai pun untuk mempertahankan eksistensi dan terus berkembang perlu inovasi bisnis. Karena perusahaan besar pun, tanpa inovasi bisa kolaps. Sebagai contoh, dulu sebelum ada facebook, orang memakai friendster. Namun kini friendster sudah ditutup. Contoh lain adalah perusahaan handphone sebesar Nokia yang sempat sekian lama menjadi market leader dalam industri Handphone yang kini kalah bersaing dengan produk lainnya karena kalah dalam berinovasi.

Lalu apa saja 3 prinsip dalam melakukan inovasi bisnis. Berikut 3 prinsip tersebut: 

> Be the first

> Be difference

> Be the best

Kita akan bahas satu per satu:

> Be the First

Pada dasarnya, orang cenderung sangat tertarik pada suatu hal yang baru. Apa lagi jika suatu hal yang baru tersebut memiliki banyak manfaat.

Sebagai contoh, ketika musim mudik tahun 2015 dibuka untuk pertama kalinya jalan tol Cipali yang merupakan jalan tol terpanjang di Indonesia. Orang pun berduyun-duyun ingin menggunakan tol tersebut. Yang mengakibatkan kemacetan di pintu tol. Sementara di jalur Pantura yang biasanya macet parah menjadi lebih sepi.

Contoh lain adalah ketika Iphone pertama kali diluncurkan yang merupakan smartphone pertama yang menggunakan full layar sentuh. Saat itu pun orang mengantri untuk membeli Iphone, walaupun harganya tidak murah.

Untuk menjadi atau membuat suatu produk sesuai prinsip be the first ini sebenarnya tidak semua hal harus menjadi yang pertama kali. Karena pada dasarnya setiap produk pun di dunia ini tidaklah seratus persen merupakan suatu yang pertama kali.

Sebagai contoh iPhone boleh menjadi smartphone pertama yang menggunakan full layar sentuh. Akan tetapi tentunya iPhone bukanlah Handphone pertama, dan yang pasti juga mengadopsi teknologi produk yang sebelumnya sudah ada lalu dikembangkan. Begitu juga dengan semua produk yang ada saat ini.

> Be Difference

Dengan membuat sesuatu yang berbeda maka produk yang kita tawarkan bisa menjadi perhatian konsumen. 

Bagi yang sudah memulai dan sudah berjalan lama pun seringkali perlu untuk berinovasi yang terkait dengan perbedaan ini. Misalnya membuat produk dengan varian berbeda, atau kemasan yang berbeda dari sebelumnya, dan lain sebagainya.

> Be The Best

Pada dasarnya setiap konsumen jika harus memilih pasti akan memilih produk yang terbaik. 

Mungkin Anda bekata, "Belum tentu, banyak juga yang lebih milih yang paling murah?"

Nah, yang paling murah itu berarti terbaik secara harga. 

Terbaik yang dimaksud disini bisa secara kualitas, terbaik secara harga, terbaik secara penampilan, dan lain sebagainya. Karena konsumen pasti akan memilih produk yang terbaik berdasarkan kriteria yang menjadi prioritas mereka. 

Kita sebagai penyedia harus berinovasi memberikan produk terbaik. Kita tinggal pilih, mana yang menjadi prioritas, apakah harga, kualitas, tampilan, atau apa. Syukur-syukur bisa semuanya.

Read More

Minggu, 01 Oktober 2017

Sukses Tanpa Gelar. Mungkinkah?


“BUAT APA GELAR?”, Sebuah pertanyaan yang patut kita renungkan. Pasalnya apakah gelar tinggi mampu mempengaruhi kesuksesan kita? Banyak orang melanjutkan ke perguruan tinggi untuk mencari gelar agar kelihatan keren jika di belakang namanya tercantum gelar yang tinggi. Eittsss. . tapi ga semua loh yah.

Sukses tanpa gelar bukanlah merupakan hal yang mustahil. Gelar yang tinggi bukanlah syarat untuk menggapai kesuksesan. Banyak orang–orang sukses yang tanpa gelar, atau dengan kata lain tidak lulus kuliah atau tidak kuliah. Berikut ini beberapa contoh orang–orangnya:


BillGates, memimpikan komputer ada di setiap rumah

Mark Zukerberg, Sang Kreator Facebook

SteveJobs, Pendiri Apple

RichardBranson, Pendiri Virgin Group

PurdiE. Chandra, Tinggalkan Kuliah Buat  Primagama

BongChandra, pernah jadi motivator no 1 termuda se–Asia

Susi Pudjiastuti, penjual ikan yang menjadi pemilik SUSI AIR  hingga jadi menteri

Selain profil-profil di atas, tentu banyak sekali orang-orang yang tanpa gelar namun bisa sukses. Seperti Lawrence Ellison, CEO Oracle dengan kekayaan $43 miliar; Michael Dell, pendiri perusahaan komputer Dell dengan kekayaan $15,3 miliar; Amancio Ortega, pendiri toko busana ZARA dengan kekayaan $31 miliar, dan masih banyak lagi. Mereka  memang sukses walaupun kuliahnya tidak beres. Tapi satu hal yang harus kita cermati bahwa walaupun tidak menyelesaikan kuliah, tapi mereka sangat tekun belajar tentang bidang yang ingin dikuasai. Dan mereka juga punya tujuan untuk meraih kesuksesannya, walaupun mereka tak memiliki gelar.
Read More

Rabu, 20 September 2017

Memenangkan Minimal Salah Satu dari Kriteria yang dinilai Pembeli



Ketika orang melihat iklan suatu produk, maka di pikirannya akan segera membandingkan baik dengan produk yang sejenis maupun yang tidak sejenis.
.
Pada dasarnya setiap orang punya uang, tapi dengan jumlah yang terbatas. Ada orang yang tanpa pikir panjang langsung membeli ketika tertarik dengan suatu produk, baik secara desain, harga, atau lainnya.
.
Tapi ada juga orang yang lebih selektif dan membutuhkan waktu yang lama untuk membandingkan antara produk yang satu dengan lainnya, dan menentukan mana yang kira-kira paling menarik dan paling dibutuhkan.
.
Prioritas orang dalam menentukan pilihan produk mana yang mau dibeli memang berbeda-beda. Ada yang lebih memilih harga yang murah, ada juga yang lebih memilih desain yang menarik, atau ada juga yang memprioritaskan kualitas, dan lain sebagainya. 
.
Tugas penjual atau pemilik produk adalah memenangkan minimal salah satu dari kriteria yang dinilai pembeli. Apakah ingin menjual produk dengan harga termurah, atau desain yang paling menarik, yang paling praktis, atau kualitas paling baik, dan lain sebagainya. 
Read More

Senin, 04 September 2017

Bisnis dari faktor kebutuhan dan keinginan manusia



Setiap orang punya kebutuhan dan keinginan. Mungkin orang tidak ada yang ingin masuk rumah sakit atau harus minum obat. Tapi orang yang sakit butuh itu. Maka bisnis di bidang kesehatan ada.
Orang juga butuh pakaian, butuh makan, butuh minuman, butuh tempat tinggal, dan banyak kebutuhan lainnya. Maka bisnis di bidang-bidang itu dan yang berkaitan dengan itu ada.
.
Mungkin perhiasan atau barang mewah bukan kebutuhan manusia. Tapi orang yang mampu ada yang menginginkan hal itu. Maka bisnis di bidang itu ada. 
.
Kebutuhan dan keinginan kadang saling berkaitan. Misalnya setiap orang butuh makan dan minum. Tapi setiap orang juga ingin makan yang enak di tempat yang juga enak, dengan harga yang terjangkau bagi mereka. Maka restoran berlomba-lomba memenuhi kebutuhan dan keinginan itu.
.
Kebutuhan dan keinginan manusia itu selalu ada. Jadi yang menjadi fokus adalah bagaimana produk/jasa kita menjadi lebih dibutuhkan dan lebih diinginkan dibandingkan yang lain.
Read More

Tentang Bisnis, Memberi, dan Mendapatkan


Saat Bill Gates masih muda, komputer masih digunakan secara terbatas. Hanya di instansi-instansi tertentu, tapi masih banyak orang yang tidak atau belum menggunakan komputer. Saat itu Bill Gates membayangkan kalau ia ingin suatu saat nanti komputer bisa digunakan oleh semua orang, tidak hanya di instansi, tapi juga di rumah-rumah.
.
Hingga kemudian Bill Gates mendirikan Microsoft dan software-software buatan perusahaannya tersebut sekarang telah digunakan oleh hampir semua orang. Hal itu yang membuatnya menjadi orang terkaya di dunia.
Sementara saat Mark Zuckerberg membuat facebook bukanlah untuk mendapatkan uang atau penghasilan dari situs tersebut. Tapi ia ingin mahasiswa dan mahasiswi di kampusnya bisa saling terhubung dan berkomunikasi.
.
Hingga akhirnya ia membuat situs jejaring sosial tersebut. Situs tersebut kemudian berkembang, bukan hanya digunakan di kampusnya saja, tapi juga di kampus-kampus lainnya di Amerika. Yang kemudian berkembang lagi hingga saat ini digunakan di berbagai negara oleh miliaran orang di dunia. Dan Mark pun menjadi pemuda terkaya di dunia.
.
Banyak dari pengusaha lainnya pun seperti itu. Mereka berpikir tentang apa solusi yang bisa mereka buat, apa manfaat yang bisa mereka berikan. Hingga akhirnya mereka mendapatkan hasil yang pantas.
.
Jika kita merasa apa yang kita usahakan tak kunjung membuahkan hasil, lantas kita kecewa, stress, emosi, atau berganti-ganti usaha untuk mendapatkan keuntungan, namun juga tak didapat, bisa jadi, tujuan kita selama ini hanyalah untuk mendapatkan sesuatu, bukan untuk memberikan sesuatu.
.
Maka sepertinya kita perlu tanyakan pada diri kita apa solusi yang bisa kita berikan untuk kehidupan, apa manfaat yang kita bisa berikan melalui produk yang kita pasarkan.
Read More

Jumat, 23 Desember 2016

Dalam Bisnis, Lebih Baik Mengandalkan Data atau intuisi?

.
Dalam bisnis data menjadi suatu yang sangat penting. Produk apa saja yang laku dijual, dengan cara apa, dll, semuanya bisa diukur dengan data.
.
Tapi jangan remehkan juga intuisi. Intuisi menuntun inovasi dan menghadirkan sesuatu yang baru. Kadang, produk yang secara data tidak mendukung tapi ketika dijalankan dengan mengikuti intuisi akhirnya bisa jauh lebih sukses.
.
Misalnya Aqua, produk air minum dalam kemasan pertama di Indonesia. Awalnya, di beberapa tahun pertama enggak laku, bahkan perusahaannya hampir tutup. Setiap kali menawarkan dari rumah ke rumah banyak yang tidak mau membeli. Secara data bisa dibilang enggak mendukung. Indonesia negara yang kaya akan air. Setiap rumah ada sumur, kalau mau minum tinggal nimba, air di masak, dan air bisa diminum. Apalagi saat itu Aqua dijual dengan harga lebih tinggi dari harga bensin. 
.
Saat perusahaannya hampir tutup terpikirlah ide untuk menawarkan Aqua ke perumahan elit. Ternyata Aqua lebih bisa diterima hingga kemudian masyarakat biasa pun mulai menerima Aqua.
.
Contoh lain Pocary Sweat, hampir sama seperti Aqua, pocary sweat pun awalnya tidak laku. Padahal proses membuatnya telah melalui penelitian yang panjang. Tapi CEO Otsuka yang merupakan perusahaan yang memproduksi Pocary sweat percaya suatu saat minuman isotonik tersebut bisa laris. Maka ia pun memutuskan suatu keputusan yang mengejutkan, yaitu membagikan Pocary Sweat secara gratis ke seluruh Jepang. Awalnya perusahaan merugi sangat besar, tapi lama kelamaan Pocary sweat mulai diterima masyarakat bahkan hingga ke luar Jepang.
.
Dengan intuisi yang tajam, bisa membuat suatu produk masuk ke persaingan yang sulit. Misalnya di industri mie instan di Indonesia yang saat ini dikuasai Indofood (Indomie, Supermie, Sarimie) dan sebagian lagi wingsfood (Mie Sedaap). Mayora masuk dengan cara yang unik. Mereka justru menjual mie dengan harga yang lebih mahal dari harga mie instan lain. Mereka menamainya Bakmie mewah, dengan daging asli sebagai pembeda.
.
Ternyata strateginya cukup berhasil, bahkan Indomie pun akhirnya meluncurkan juga produk serupa, yaitu Indomie Realmeat.
.
Jadi, data dan intuisi adalah dua hal yang penting dalam bisnis.
Read More

Sabtu, 10 Desember 2016

Cara Pedagang Meningkatkan Penjualan dengan Mendekatkan Produk pada Customer

Foto via: Kompasiana

Dulu waktu kerja setiap hari naik bus. Dan setiap kali naik bus selalu ada pedagang yang berjualan di dalam bus.

Ada yang menarik, seenggaknya ada 2 cara pedagang yang jualan di dalam bus untuk menjual barangnya. Pedagang yang pertama dia akan berjalan di dalam bus sambil menjelaskan tentang barang dagangannya, berharap ada penumpang yang mau beli. Dan pedagang yang kedua persentasi terlebih dahulu tentang barang dagangannya dan harganya di hadapan penumpang, setelah itu ia akan berjalan dari depan ke belakang sambil membagi-bagikan produk yang ia jual pada penumpang tanpa menarik bayaran terlebih dahulu.

Ya, cara pedagang yang kedua ini menarik. Setelah ia membagi-bagikan produk jualannya pada para penumpang kemudian ia balik lagi ke bagian depan untuk mengambil kembali produk dagangannya itu dari masing-masing penumpang atau mengambil uang yang disodorkan oleh penumpang yang mau membeli produk tersebut. Dan ternyata cara yang kedua ini lebih banyak yang beli, atau nilai konversinya jauh lebih besar daripada cara pedagang yang pertama dalam menjual produknya.  

Karena kalau pedagang yang pertama hanya berharap ada penumpang yang tertarik akan produk yang ia jual dan memanggilnya, tapi cara pedagang yang kedua dengan membagikan terlebih dahulu produknya artinya ia membiarkan penumpang melihat lebih dekat atau bahkan bisa memegang produk tersebut. Dan jika tertarik untuk membeli, penumpang hanya tinggal sodorkan jumlah uang seharga produk tersebut, tidak perlu memanggil si pedagang di tengah keramaian di dalam bus. Ini lebih praktis.

Seringkali, customer enggak percaya begitu saja apa yang dikatakan pedagang. Ia baru percaya setelah melihat lebih dekat, memegang, atau mencoba produknya terlebih dahulu. Hal ini juga dilakukan pedagang buah yang membiarkan customer mencicipi terlebih dahulu. Walau biasanya buah yang dicicipi lebih manis dari pada buah yang sudah dibeli :D

Ini juga berlaku untuk industri yang lebih besar. Di toko-toko pakaian disediakan kamar pas agar customer bisa mencoba terlebih dahulu pakaian yang ingin dibeli, di industri properti pengembang membuat show unit agar customer bisa merasakan seperti apa properti yang ia akan beli nantinya, di industri kendaraan custromer diajak untuk test drive untuk merasakan mobil yang dijual.

Nah, cara di atas adalah untuk membuat customer percaya dan yakin dengan produk yang mereka beli. Tapi itu kalau jualannya secara offline. Lalu bagaimana kalau jualannya secara online?

Bersambung....

Dibahas nanti.

Silakan share
Read More

Sabtu, 03 Desember 2016

Mengungkap Strategi Marketing Khong Guan hingga Bisa Eksis Sampai Sekarang


Sobat, pernah terpikir nggak, kalau Khong Guan adalah biskuit yang selalu eksis dari berpuluh-puluh tahun yang lalu sampai sekarang. Padahal kalau dilihat dari produknya dari dulu sampai sekarang kelihatannya hampir tidak ada inovasi yang berarti. Desain kemasannya dari dulu sampai sekarang nggak berubah, isinya pun nggak banyak berubah.

Selain itu, Khong Guan juga keliatannya jarang banget ngiklan di TV atau media lainnya. Tapi di hari raya, hampir di setiap rumah selalu ada. Terus, apa yang bisa membuat Khong Guang eksis dari dulu sampai sekarang?

Dalam bisnis, ternyata inovasi bukan segalanya. Jadi kalau ada yang bilang tanpa inovasi, bisnis bakal mati, ternyata belum tentu. Khong Guan adalah bukti bahwa tidak harus banyak inovasi untuk bisa bertahan. 

Nah, kali ini kita akan bahas bagaimana strategi marketing Khong Guan yang membuatnya eksis. Tapi ini saya nggak tau, apakah strategi ini disengaja atau tidak.

1. Produk yang bervariasi

Kita tentu sudah tau kalau di kaleng Khong Guan ada beberapa macam biskuit yang bisa dipilih. Jadi, orang yang beli 1 kaleng dapat beberapa jenis biskuit. Jadi nggak perlu beli beberapa kaleng biskuit. Mungkin itu salah satu alasan kenapa orang beli Khong Guan.

2. Desain kemasan

Kalau kita lihat, kemasan Khong Guan dari jaman dulu sampe sekarang nggak berubah-ubah. Ada seorang ibu dan 2 anaknya yang sedang menikmati biskuit di meja makan. Gambarnya kelihatan jadul sekali. Padahal kalau disesuaikan dengan jaman sekarang bisa aja diganti dengan penampilan yang lebih modern, dengan baju jaman sekarang dan ada gadget di meja makan, misalnya.

Tapi ternyata Khong Guan lebih memilih terus menggunakan desain lama tersebut. Karena itu sudah menjadi ciri khasnya. Malah dari situ, justru ada orang-orang yang mengedit gambarnya dan memposting di media sosial. Lumayan kan dipromosikan gratis.

3. Bentuk kaleng

Kalau kita lihat, bentuk kaleng Khong Guan berbeda dari kaleng biskuit lainnya. Biasanya, kaleng biskuit bentuknya seperti tabung dan ukurannya tidak terlalu besar. Ya, walaupun kaleng Khong Guan ada juga yang seperti itu, tapi yang paling eksis adalah yang bentuknya persegi dengan ukuran yang besar.

Dengan bentuk kaleng yang ukurannya besar, maka wajar kalau bekas kaleng biskuit ini sering dijadikan tempat menyimpan krupuk oleh tukang bubur, kupat, dan lain sebagainya. Setiap pembeli tentu akan juga melihat Kaleng Khong Guan yang ciri khasnya nggak berubah dari dulu. Sekarang kalau ada 1000 pedagang aja yang menggunakan kaleng Khong Guan dan masing-masing pedagang pembelinya 100 orang per hari kan lumayan tuh, promosi gratisnya.

Belum lagi di rumah-rumah, kaleng Khong Guan sering dijadikan tempat menyimpan krupuk, ranginang, emping, atau lain sebagainya. Jadi walaupun si yang punya rumah biskuit Khong Guannya sudah habis, kalengnya bisa jadi masih sering dipajang di meja ruang tamu ketika hari raya. Hitung sendiri kalau kurang dari 1% saja dari setiap rumah ada kaleng Khong Guan di ruang tamu, dan disuguhkan pada tamu yang datang, berapa orang yang lihat kaleng Khong Guan yang sudah jadi ciri khas itu. Promosi gratis lagi, kan.


4. Dipromosikan orang di media sosial dan situs online

Nah, kalau tadi sudah dibahas kalau Khong Guan dipromosikan gratis oleh para pedagang setiap harinya, juga dipromosikan di rumah-rumah terutama setiap hari raya, ternyata itu juga membuat Khong Guan dipromosikan di media sosial dan situs online. 

Seperti yang dibahas sebelumnya, desain kemasan yang tidak berubah membuat segelintir orang tertarik untuk mengedit gambar ibu dan anak di kemasan tersebut. Ada juga yang menanyakan kemanakah ayahnya, karena di kaleng cuma terlihat ibu dan anak. Selain itu karena di banyak rumah saat hari raya ada kaleng Khong Guan padahal isinya belum tentu biskuit Khong Guan, itu juga sering dibicarakan di media sosial sebagai candaan dan banyak juga yang membuatkan meme. Promosi gratis lagi, kan.

Nah, itu dia strategi marketing yang entah disengaja atau tidak telah mempengaruhi hingga Khong Guan masih eksis sampai sekarang. Bahkan kabarnya di Surabaya sampai ada tugu Khong Guan. Lalu, apa yang bisa kita pelajari dari Khong Guan?

Kalau kita perhatikan, nggak cuma Khong Guan yang bisa eksis tanpa harus berinovasi secara ekstrim mengikuti perubahan jaman. Banyak juga bisnis-bisnis lain yang mungkin di sekitar kita masih eksis dengan mempertahankan ciri khasnya. Artinya sebuah produk agar bisa bertahan harus memiliki ciri khas yang berbeda, yang menarik perhatian orang.Tidak hanya produk yang dikonsumsi atau digunakan, tapi juga pada kemasannya. 

Pertahankan ciri khas tersebut tapi bukan berarti anti inovasi. Inovasi memang seringkali tidak bisa diabaikan, tergantung juga pada kondisi dan jenis produknya.

Read More

Sabtu, 12 November 2016

Kisah Sukses Wanita Terkaya di Dunia, Liliane Bettencourt, Pemilik L'Oreal


Sobat, L'Oreal merupakan produk kecantikan paling terkenal dan terbesar di dunia. Liliane Bettencourt adalah sosok di balik kesuksesan L'Oreal. Dengan kesuksesannya membangun perusahaan kecantikan tersebut, ia kini menempati peringkat ke 11 sebagai orang terkaya di dunia, dan ia merupakan wanita terkaya di dunia.

Berikut ini kisah sukses, biografi, atau profil Liliane Bettencourt:

Berawal dari perusahaan ayahnya

Liliane lahir pada 21 Oktober 1922 besar di Paris, Prancis. Ia adalah anak tunggal dari pasangan Louise Berthed dan Eugene Schuller. Ketika usianya 5 tahun, ibunya wafat. Saat itu, ayahnya, Eugene bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan kosmetik. Eugene memang sangat berbakat dalam bidang kosmetik, seusai lulus kuliah pada tahun 1907, ia sudah membuat formula untuk mewarnai rambut yang ia namakan Oreale.

Setelah memiliki pengalaman bekerja di perusahaan kosmetik, Eugene pun membuka perusahaan kosmetik sendiri pada tahun 1920, melalui perusahaan tersebut ia mengeluarkan produk kosmetik dan shampo. 

Saat pertama kali didirikan, perusahaan tersebut hanya memiliki 3 karyawan. Setelah itu,  pada tahun 1937, saat Liliane masih berusia 15 tahun, ia bergabung dengan perusahaan  ayahnya tersebut sebagai karyawan magang. Saat itulah Liliane mulai dan semakin tertarik pada bidang kosmetik. Kemudian  pada tahun 1950 perusahaan tersbut berkembang dan karyawannya bertambah menjadi 100 karyawan. 

Pada tahun 1957, Eugene, ayah Liliane wafat. Liliane pun mengambil alih kepemimpinan perusahaan dan mengubah nama perusahaan tersebut menjadi L’Oreal. 

Liliane mengambil alih kepemimpinan di L'Oreal

Di masa kepemimpinan Liliane, ia merasa ada yang kurang dari perusahaan kosmetiknya dan merasa harus ada perubahan dari L’Oreal. Walaupun produk L'Oreal bagus, ia merasa pemasarannya pada saat itu masih kurang. Karena hanya dikenal di Prancis saja. Ia pun berusaha agar perusahaannya bisa go public.

Pada tahun 1974 Nestle yang merupakan perusahaan nomer 1 di Swiss tertarik untuk membeli 50% saham L’Oreal. Liliane pun akhirnya menjual 50% saham perusahaannya pada Nestle, walaupun itu adalah keputusan yang berat. Tapi dengan menjual saham pada Nestle, brand L’Oreal menjadi lebih dikenal karena mendapat publikasi dari Nestle. 


Setelah mendapatkan dana investasi dari Nestle, Liliane pun langsung bergerak untuk semakin memperbesar usahanya. Ia pun membangun 6 pusat kecantikan L’Oreal, 2 di antaranya berada di Prancis, sisanya berada di China, Amerika, Jepang dan India. 

Menjadi perusahaan kosmetik terbesar di dunia

Pada tahun 2006, L’Oreal pun membeli The Body Shop senilai 256 juta dolar. Di bawah kepemimpinan Liliane, L'Oreal pun terus memperbesar pangsa pasarnya hingga menembus pasar global dan menjadi perusahaan kosmetik terbesar di dunia. 

Kepemimpinan Liliane berhasil membuat pendapatan L'Oreal makin meningkat. Pada 2001, L'oreal mencetak pendapatan sebesar € 1,2 miliar. Lalu di tahun 2005, laba bersihnya mencapai € 1,9 miliar. Kemudian pendapatan L'Oreal meningkat lagi hingga berhasil menembus angka € 15,8 miliar euro.

Dari yang awalnya hanya di Prancis, Liliane pun berhasil membuat produk L'Oreal tersebar di 130 negara, dan mempekerjakan sekitar 63.000 karyawan di seluruh dunia. 

Pada tahun 2012, L'Oreal pun telah membangun pabriknya di Indonesia, yaitu di Jababeka, Cikarang. Pabrik tersebut merupakan pabrik terbesar L'Oreal dengan nilai investasi untuk membangun pabrik tersebut sebesar 100 juta dolar. Wajar saja, karena memang selama ini konsumen L’Oreal kebanyakan dari Indonesia, yaitu sekitar 25% dari penjualan produk mereka.

Kunci Sukses L'Oreal

Di bawah kepemimpinan Liliane, L'Oreal mampu menjadi perusahaan kosmetik terbesar di dunia. Menurut Liliane, sebenarnya kunci sukses L'Oreal cukup simpel. Berikut di antaranya:

1. L'Oreal selalu memiliki komitmen penuh pada penelitian dan pengembangan produk baru. 
2. L'Oreal selalu mengutamakan inovasi dan kualitas. 
3. L'Oreal hanya memproduksi dan memasarkan produk-produk yang orisinal. 
4. L'Oreal selalu menghargai karyawan dan memberikan penghargaan bagi karyawan terbaik.

Dengan 4 hal tersebut, maka tak heran jika L'Oreal telah mematenkan sekitar 500 unit produknya. L'Oreal juga telah mengembangkan 110 formula dasar kosmetik selama lebih dari 35 tahun. 

Mendirikan Yayasan

Selain menjalani kesibukan di dunia bisnis, ternyata Liliane juga memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. Pada tahun 22 Desember 1987, Liliane mendirikan sebuah yayasan yang memiliki misi untuk mendukung dan mengembangkan proyek-proyek di bidang kesehatan, budaya dan kemanusiaan, baik di Prancis maupun di negara-negara lainnya. 

Liliane dan keluarganya pun mendanai sendiri seluruh kegiatan yayasan tersebut. Sebesar 60% dari anggaran tersebut dialokasikan untuk mendukung penelitian kesehatan. Salah satunya adalah untuk membantu pengembangan obat anti HIV dan AIDS. 

Yayasan tersebut juga rajin memberikan penghargaan pada orang yang berjasa di bidang kesehatan. 

Di bidang kebudayaan, yayasan tersebut juga mendukung artis atau perajin berbakat yang telah menghasilkan karya fenomenal. Karena Liliane menyukai musik paduan suara, yayasan tersebut juga memberi penghargaan tahunan untuk paduan suara terbaik. 

Di bidang pendidikan dan sosial, yayasan tersebut membantu program-program pengentasan buta huruf dan buta aksara. yayasannya tersebut juga ikut membantu penyediaan rumah murah bagi para tunawisma. 

Yayasan milik Liliane tersebut, semenjak tahun 2000 juga memberikan penghargaan bagi para perempuan yang berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. 


Catatan Inspirasi

Sobat, yang bisa kita pelajari dari Liliane Bettencourt adalah walaupun ia menjalankan perusahaan yang telah didirikan dari orang tuanya, tapi ia tetap bekerja keras untuk mengembangkan perusahaan tersebut.

Keputusan beraninya ketika menjual 50% saham L'Oreal pada Nesle, adalah titik awal bagi dirinya untuk bisa membuat L'Oreal sebagai perusahaan kosmetik terbesar di dunia.

Selain itu, seperti para pebisnis sukses lainnya, Liliane juga berperan dalam kegiatan kemanusiaan melalui yayasan yang didirikannya.

Semoga bermanfaat.
Read More

Minggu, 06 November 2016

Kisah Sukses Michael Bloomberg, Peringkat 8 Orang Terkaya di Dunia

Bloomberg

Mungkin di antara sobat banyak yang belum mengenal nama Michael Bloomberg. Tapi kalau Bloomberg TV mungkin sobat pernah mendengarnya atau menontonnya?

Ya, Bloomberg TV adalah salah satu perusahaan yang dimiliki Michael Bloomberg. Michael Bloomberg adalah seorang pengusaha dan juga politikus. Saat ini ia menempati posisi ke 8 sebagai orang terkaya di dunia dengan total kekayaan mencapai $40 miliar. Bisnis utamanya adalah di bidang informasi keuangan, selain ia juga memiliki bisnis media.

Berikut adalah biografi atau kisah sukses Michael Boomberg

Michael Bloomberg mengenyam pendidikan, bekerja, hingga dipecat

Bernama lengkap Michael Rubens Bloomberg, ia lahir pada tanggal 14 Februari 1942. Pada  tahun 1964 ia mengenyam pendidikan Teknik Elektro di Johns Hopkins University lalu pada tahun 1966 ia belajar di Universitas Harvard dan meraih gelar Master of Business Administration di universitas tersebut. 

Setelah lulus dari universitas, Bloomberg kemudian bekerja di Salomon Brothers. Ia pun mengamati semua perdagangan saham Salomon, penjualan serta sistem informasinya, Namun ketika perusahaan tersebut merger di tahun 1981, Bloomberg pun dipecat.

Memulai bisnis dari uang pesangon

Bloomberg menerima uang pesangon sebesar US$ 10 juta sebagai kompensasi atas pemecatan dirinya. Uang tersebut kemudian ia gunakan untuk memulai bisnis di bidang data keuangan dan komunikasi yang diberi nama Bloomberg LP. Perusahaan tersebut  menjual informasi keuangan kepada perusahaan-perusahaan di Wall Street. 

Perusahaan yang didirikannya itu berkembang pesat. Hingga kemudian Bloomberg LP memiliki lebih dari 165.000 pelanggan di seluruh dunia. Kesuksesan perusahaan tersebut juga melahirkan anak perusahaan lainnya di bidang media seperti layanan berita, dan kemudian  radio, televisi, internet, dan penerbitan. Bisnis baru tersebut diluncurkan pada tahun 1990. 

Ia pun meluncurkan Bloomberg Financial Markets yang merupakan distributor global berbasis multimedia layanan informasi, dengan menggabungkan berita, data, dan analisis untuk pasar keuangan global dan bisnis. 

Semakin sukses, menjadi dermawan, dan menjadi walikota

Perusahaan Bloomberg terus mengalami pertumbuhan hingga ia pun menjadi salah satu orang terkaya di dunia, tepatnya saat ini ia berada di peringkat ke 8. Setelah sukses dengan bisnisnya, Bloomberg kemudian juga mendedikasikan waktunya untuk filantropi atau kegiatan kemanusiaan. Ia ingin meningkatkan pendidikan, penelitian medis dan akses ke seni meningkat. 

Pada  tahun 1997 Bloomberg juga menerbitkan buku otobiografinya. Semua royalti dari penjualan buku tersebut disumbangkan pada Committee to Protect Journalists atau  Komite Perlindungan  Wartawan. 

Pada  2001, Michael Bloomberg kemudian juga masuk ke dunia politik. Ia pun terpilih menjadi walikota New York. Bloomberg juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina untuk Johns Hopkins University sampai Mei 2002.

***

Sobat, itulah kisah sukses Michael Bloomberg. Sisi positif yang bisa kita ambil adalah jangan menyerah. Walaupun sempat dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja, kemudian ia memulai usaha baru dan sukses dengan usahanya tersebut. Selain itu jangan lupa juga setelah meraih sukses untuk peduli pada kegiatan kemanusiaan.

Read More

Sabtu, 05 November 2016

Kisah Sukses Larry Ellison, Pendiri Oracle yang Menjadi Orang Terkaya walau Sempat Berhenti Kuliah


Sobat, mungkin sobat pernah mendengar Oracle. Oracle adalah perusahaan database internet terbesar di dunia. Pendirinya bernama Larry Ellison. Kesuksesannya dalam menjalankan perusahaan Oracle membawanya menempati peringkat ketujuh sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan $43,6 miliar.

Kesuksesannya tentu tidak diraih dengan mudah. Bahkan Larry sebelumnya sempat berhenti kuliah, bekerja serabutan, dan menjadi teknisi komputer. Lalu bagaimana biografi atau kisah sukses Larry Ellison hingga sukses menjalankan perusahaannya, Oracle, dan menjadi salah satu orang terkaya di dunia? Berikut kisahnya:

Larry Ellison di masa sekolah hingga kemudian berhenti kuliah

Larry Ellison memiliki nama lengkap Lawrence Joseph Ellison. Ia lahir pada tanggal 17 agustus 1944 di Amerika Serikat. Masa kecilnya bisa dibilang tidaklah terlalu menyenangkan dibandingkan anak-anak lainnya. Pada saat usianya masih 9 bulan, Larry Ellison sudah divonis radang paru-paru. Karena itulah Larry kemudian diadopsi oleh paman dan bibinya atas permintaan ibunya. Namun Larry Ellison ketika itu tidak mengetahui hal tersebut karena masih terlalu kecil.

Setelah memasuki usia sekolah, Larry Ellison lalu bersekolah di Eugene Field Elementary School setara dengan sekolah dasar. Setelah lulus dari sekolah tersebut, Larry kemudian sekolah di Sullivan High School. Di sekolahnya, Larry Ellison merupakan murid yang baik dan cerdas. Nilainya pun cukup bagus, terutama nilai pelajaran ilmu alam dan matematika. Tetapi kemudian ia akhirnya mengetahui bahwa yang mengasuhnya selama ini bukanlah orang tua kandungnya. Perilaku baiknya pun mulai berubah takkala ia mengetahui hal tersebut. Walaupun prestasi di sekolahnya masih tetap baik.

Setelah lulus sekolah, Larry pun mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dengan mengambil jurusan Fisika di Illinois University. Namun kuliahnya tak sampai selesai, ia pun berhenti kuliah karena kemudian ibu angkatnya yang membiayainya kuliah meninggal dunia. Larry kemudian bekerja serabutan bersama ayah angkatnya.

Beberapa waktu kemudian ia mendapatkan kesempatan lagi untuk kuliah. Ia pun berkuliah di Chicago University, Namun lagi-lagi ia harus berhenti kuliah. Ia kemudian berhenti karena masalah biaya setelah enam bulan kuliah.


Bekerja dan kemudian terinspirasi mendirikan Oracle

Walaupun kuliahnya tidak selesai, namun ia tetap memiliki motivasi untuk tetap bisa hidup layak. Larry kemudian mengikuti kursus komputer. Setelah selesai kursus ia mencoba  melamar pekerjaan ke berbagai perusahaan. Namun sayang, hampir semua perusahaan yang dilamarnya menolaknya karena ia hanya memiliki ijazah kursus, bukan ijazah dari perguruan tinggi. 

Namun ia tetap tak menyerah, hingga akhirnya sebuah perusahaan investasi bernama Fireman's Fund menerimanya untuk bekerja sebagai teknisi komputer. Ia pun bekerja memperbaiki perangkat keras dan perangkat lunak dari komputer yang rusak. Pekerjaan itu memberikannya pengalaman berharga dan semakin mengerti tentang komputer..

Setelah ia bekerja di Fireman's Fund, Larry pun kemudian memutuskan berhenti dan pindah kerja ke Bank Wells Fargo, untuk pekerjaan yang sama, sebagai teknisi komputer. Ia bekerja sangat cekatan, namun ia merasa tidak mendapatkan penghargaan dari kerja kerasnya, hingga kemudian Larry pun memutuskan untuk pindah bekerja ke Ampex. Kali ini ia bekerja sebagai seorang programmer. Dari Ampex inilah Larry Ellison kemudian terinspirasi mendirikan Oracle.

Suatu ketika Larry Ellison membaca sebuah tulisan dari Edgar F. Codd mengenai teori database. Saat itu, terlintas dalam benaknya untuk membangun bisnis dengan konsep "Structured Query Language" atau yang lebih dikenal dengan nama SQL. Proyek ini pun ia namakan Oracle.

Oracle didirikan dan semakin berkembang hingga menjadi perusahaan raksasa

Larry Ellison mendirikan sebuah perusahaan pengembangan perangkat lunak bersama  temannya yang juga bosnya saat bekerja di Ampex, yaitu  Ed Qates dan juga Robert Miner. Saat itu modal yang dikeluarkan untuk mendirikan perusahaan tersebut hanya $2000. Namun perusahaan tersebut langsung mendapatkan klien besar yaitu CIA yang merupakan Dinas Intelejen Amerika Serikat. Kemudian perusahaan mereka juga menangani  proyek dari perusahaan penerbangan Wright Patterson Air Force Base dan perusahaan komputer IBM.

Beberapa waktu kemudian, di bawah pimpinan Larry Ellison, Oracle berkembang menjadi perusahaan raksasa yang menangani masalah database. Walaupun kemudian sempat juga  terkena masalah finasial, namun perusahaan  tersebut bisa melaluinya dan masih tetap bertahan hingga kini. 

Produk-produk yang dihasilkan Oracle antara lain Application Server (Web DB, OAS), Development Tool (Oracle Developer, Oracle Designer), dan Application Suite (Oracle Apps). Oracle pun menguasi pasar database di dunia. 

Oracle pun menjelma menjadi perusahaan terbesar kedua di dunia setelah microsoft. Karena itulah kemudian Larry Ellison juga menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Saat ini ia menempati peringkat ketujuh dengan total kekayaan sebesar $43,6 miliar.

***

Sobat, itulah biografi atau kisah sukses Larry Ellison. Seorang yang dua kali gagal menyelesaikan kuliahnya karena masalah biaya, lalu sempat kerja serabutan dan kemudian menjadi teknisi komputer. Akhirnya mampu mendirikan perusahaan yang bernama Oracle dan menjadikan perusahaan tersebut sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia. 

Artinya tak ada sesuatu yang tak mungkin. Jika Ellison yang dulunya miskin, dan tak lulus kuliah, bisa meraih kesuksesannya, kita pun mungkin bisa meraih sukses jika gigih dalam memperjuangkan apa yang kita impikan.

Read More