Jumat, 31 Januari 2014

Kisah Sukses Polygon, Sepeda Indonesia yang Mendunia


Polygon merupakan merek sepeda yang cukup terkenal di Indonesia. Tapi ternyata bukan hanya di Indonesia. Sepeda ini juga telah banyak digunakan di luar negeri. Merek sepeda Polygon ternyata telah menaklukkan pasar sepeda di Eropa. Berikut kita akan bahas Kisah sukses berkembangnya Polygon menjadi perusahaan Indonesia yang mendunia.

PT Insera Sena yang memproduksi Polygon berdiri tahun 1989 dan berproduksi di Desa Wadungasih, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Saat itu produk sepedanya diekspor ke sekitar 17 negara, yakni negara-negara di Eropa. Kemudian di tahun 1997, perusahaan memperkirakan industri sepeda di China akan berkembang pesat. Polygon pun mempunyai target ingin juga menguasai pasar di Asia tenggara dan negara Asia lainnya.

Di Indonesia, Polygon dipasarkan dari Aceh, Medan, Sumatra, hingga Kalimantan Timur. Hal itu tidak mudah karena pada mumnya harga sepeda sekitar 200 ribuan, sementara produk Polygon rata-rata paling murah 500 ribuan. Maka dari itu, fokus pemasaran Polygon harus membuat sepeda bukan hanya sebagai alat transportasi, tapi sebagai gaya hidup.

Segala hal pun disiapkan mulai dari toko-toko, distributor, assesoris seperti kacamata, helm, dan lain-lain. Toko sepedanya pun dibuat senyaman mungkin seperti showroom mobil. Toko sepeda bernama Rodalink dibangun di beberapa kota di tahah air untuk memasarkan Polygon.

Selain berusaha membuat sepeda sebagai gaya hidup, Polygon pun terus mengembangkan teknologi. Pertumbuhan bisnisnya pun terus naik lebih dari 20% per tahun. Pada tahun 2010, produksinya mencapai 600 ribu unit per tahun. Dan akan terus bertambah seiring bertambahnya pabrik-pabrik baru. Produk Polygon, 60% nya diekspor ke Eropa dan 40 % untuk di Indonesia.

Itulah kisah sukses Polygon sebagai produk sepeda dalam negeri yang mendunia dengan menguasai pasar Eropa, dan juga pasar di dalam negeri.

Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon