Mungkin sobat sudah tau Bukalapak? Sebuah marketplace tempat penjual dan pembeli bertransaksi secara online.
Bukalapak saat ini digunakan oleh satu juta pelapak yang menjual dagangannya secara online. Tentu jumlah pencapaian yang luar biasa.
Oh iya, Bukalapak ini didirikan oleh Achmad Zaky. Ikuti kisah Achmad Zaky mendirikan Bukalapak hingga seperti sekarang berikut ini.
Achmad Zaky adalah pria kelahiran Sragen, 24 Agustus 1986. Ia sudah menyukai dunia komputer sejak usianya masih 11 tahun. Saat itu pamannya membelikannya buku-buku tentang komputer. Sejak saat itu Zaky pun menjadi hobi utak-atik komputer.
Seorang yang sangat Cerdas
Achmad Zaky merupakan seorang yang sangat cerdas. Sejak sekolah, kecerdasannya sudah terlihat. Contohnya saat ia SMA, ia pernah ditunjuk mewakili sekolahnya untuk mengikuti ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) di bidang komputer. Pada saat itu, Achmad Zaky pun menang sampai tingkat nasional.
Setelah lulus SMA, Achmad Zaky diterima di salah satu universitas terbaik di negeri ini. Ya, Achmad Zaky kuliah di ITB mengambil jurusan Teknik Informatika.
Di saat kuliah pun kecerdasannya sangat terlihat. Di satu semester ia pernah mencapai IPK tertinggi yaitu 4,00. Sebuah nilai yang sangat sempurna. Achmad Zaky pun sering menjadi pemenang di kejuaraan sains tingkat nasional. Contohnya saat ia menyabet Juara 2 di kompetisi Indosat Wireless Innovation Contest di tahun 2007. Di kompetisi tersebut, Achmad Zaky membuat MobiSurveyor yaitu sebuah software yang berfungsi untuk melakukan fast counting pada sebuah survey. Selain itu ia juga pernah memenangi ajang INAICTA (Indonesia ICT Awards) pada tahun 2008.
Mulai mendirikan usaha
Sebenarnya Bukalapak bukanlah usaha pertama Achmad Zaky. Sebelumnya, Achmad Zaky pernah mendirikan sebuah konsultan di bidang teknologi informasi. Konsultan tersebut diberi nama Suitmedia.
Saat itu, sempat terpikir oleh Zaky untuk membangun sesuatu yang lebih bermanfaat untuk banyak orang. Ia berpikir untuk mendirikan situs yang bisa memfasilitasi penjual dan pembeli. Kebetulan pada saat itu, situs serupa di Indonesia masih sedikit atau bahkan belum ada. Ia pun mendirikan Bukalapak di tahun 2010.
Saat awal Bukalapak didirikan, tak mudah untuk mengajak orang-orang untuk berjualan di Bukalapak. Padahal untuk berualan di Bukalapak tidak dipungut bayaran alias gratis. Kebanyakan pengusaha yang bisnisnya sudah berjalan tidak mau dibuat ribet. Mereka merasa dengan berjualan secara offline sudah cukup. Zaky pun sampai turun langsung untuk mengajak orang-orang yang berjualan di mall untuk juga berjualan di Bukalapak.
Walaupun begitu, Achmad Zaky tak mudah putus asa. Ia terus meyakinkan para pengusaha, terutama UKM untuk mulai berjualan melalui internet lewat Bukalapak. Setelah beberapa lama akhirnya mereka pun mau mencoba menggunakan Bukalapak. Terutama mereka yang penghasilan dari usaha offline tidak begitu besar. Mereka berharap dengan berjualan secara online di Bukalapak akan menambah penghasilan mereka.
Achmad Zaky dan tim Bukalapak pun gencar untuk mendekati komunitas-komunitas untuk menggunakan BUkalapak. Salah satu komunitas yang awalnya menggunakan Bukalapak adalah komunitas sepeda.
Semakin lama jumlah pengguna yang berjualan di Bukalapak semakin banyak. Pengunjung web pun semakin banyak pula. Para pedagang yang awalnya ragu berjualan di Bukalapak mulai mendapati penghasilan mereka meningkat.
Mendapatkan Dana dari Investor dan Terus Berkembang
Semakin lama jumlah transaksi di Bukalapak semakin meningkat seiring semakin banyaknya orang yang berjualan di Bukalapak. Saat itu dalam sehari transaksi mencapai 5 milyar rupiah. Tentunya Achmad Zaky dan kawan-kawannya yang mendirikan Bukalapak merasa senang bisa membantu banyak pelaku UKM. Walaupun saat itu mereka belum meraih keuntungan. Bahkan harus mengeluarkan biaya sendiri untuk menjalankan Bukalapak. Penghasilan dari usaha konsultan web dan IT pun digunakan untuk menjalankan Bukalapak.
Tapi seiring banyaknya jumlah transaksi di Bukalapak, mulailah ada investor yang tertarik untuk menyuntikkan dananya di Bukalapak. Investor-investor tersebut adalah investor asing seperti Softbank dan Sequoia Capital yang biasa menginvestasikan dananya untuk para pelaku start up.
Selain itu, Bukalapak pun mendapat tawaran pendanaan dari 500 Startups, Batavia Incubator, IMJ Investment, dan Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group). Sebenarnya Achmad Zaky dan rekan-rekan lainnya tidak berusaha untuk mencari dana pada investor-investor tersebut. Tapi investor-investor besar tersebut yang teratarik dengan perkembangan Bukalapak.
Bahkan yang menarik, saat Achmad Zaky ditawari sejumlah pendanaan oleh Softbank, ia sempat menolak karena mengira Softbank berniat untuk membeli atau mengakuisisi Bukalapak. Tapi ternyata Softbank hanya ingin membeli 15% saham Bukalapak sementara Bukalapak.com tetap menjadi tanggung jawab Achmad Zaky.
Dengan masuknya investor-investor tersebut Achmad Zaky lebih bisa mengembangkan lagi Bukalapak menjadi lebih besar lagi dan dikenal luas seperti sekarang. Dari dana tersebut Bukalapak bisa lebih mengenalkan lagi kepada banyak orang untuk menggunakannya. Walaupun Bukalapak tidak terlalu jor-joran dalam membakar uang untuk iklan di televisi. Iklan televisi pun tidak menggunakan Brand ambasador dari artis terkenal. Bahkan dirinya sendiri sempat beberapa kali menjadi bintang iklannya.
Itulah biografi atau kisah sukses Achmad Zaky. Semoga menginspirasi kita semua.
Silakan share ke social media untuk membagikan artikel ini. Hanya butuh klik tombol share di bawah ini untuk turut menyebarkan inspirasi.
1 komentar
Usianya tak lebih tua dariku... tapi karenanya sangat besar.... bersyukurlah kang... semoga usahanya senantiasa diridhoiNya..
Silakan komentar dengan baik dan bijak. Sesuai dengan artikel yang dibaca :)
EmoticonEmoticon