Tampilkan postingan dengan label artikel inspiratif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label artikel inspiratif. Tampilkan semua postingan

Rabu, 20 Juni 2018

Agar Tidak Emosi, Ambil Jeda


Karena pikiran bawah sadar bisa otomatis muncul saat masalah muncul, maka terkadang kita perlu mengambil jeda dari setiap masalah yang kita alami. Jika kita mendapat masalah, dan muncul emosi negatif pada pikiran kita, ambillah napas panjang sejenak. Cobalah untuk berpikir positif, berpikir lebih jernih. Karena sikap yang diambil dengan emosi negatif bisa mengakibatkan penyesalan dan galau semakin besar.

Contoh seperti cerita berikut ini :
Sebuah keluarga dihuni oleh ayah, ibu dan anaknya yang masih kecil. Mereka memelihara anjing di rumahnya.

Suatu ketika ayah dan ibunya si anak itu hendak pergi karena ada suatu acara. Si anak itu sedang tidur dan terpaksa ditinggalkan sendiri.

Sekembalinya dari acara tersebut. Si ayah pulang ke rumah disambut anjing peliharaannya yang terus mengonggong. Si ayah merasa heran, mengapa anjingnya terus mengonggong dan di mulutnya terlihat ada darah.
Kemudian si ayah memikirkan hal yang tak ia inginkan terjadi. Si ayah pun bergegas ke kamar anaknya dengan rasa panik. Dan ternyata ia begitu terkejut dengan apa yang dilihatnya. Anaknya terkapar di ranjangnya dengan berlumuran darah di selimutnya.

Lantas ia begitu emosi. Ia segera mengambil balok kayu dan menghampiri anjing peliharaannya. Ia yang berpikir kalau anjingnya telah menggigit anaknya hingga berlumuran darah segera meluapkan emosinya pada anjingnya itu. Ia memukuli anjingnya sekeras mungkin dengan balok kayu. Berulang kali hingga akhirnya anjingnya mati terkapar.

Kemudian istrinya yang berada di kamar anaknya memanggilnya,
“Mas. . . mas.. .  .cepat kemari!!!” ucap istrinya.

Ia memberitahukan suaminya tentang apa yang dilihatnya. Rupanya di samping ranjang anaknya itu ada ular besar yang telah mati berlumuran darah. Terlihat bekas gigitan di tubuh si ular itu. Kemudian anaknya terbangun dari tidurnya dan ternyata tak mengalami luka apapun.

Akhirnya ayah anak itu baru mengerti kalau darah yang ada di selimut anaknya adalah darah ular yang digigit anjingnya. Ternyata anjingnya telah menyelamatkan anaknya dari bahaya gigitan ular. Ia begitu menyesal sekali telah membunuh anjingnya tanpa melihat terlebih dahulu apa yang sebenarnya terjadi.

Dari cerita di atas kita dapat menyimpulkan bahwa penting untuk mengambil jeda ketika ada suatu masalah terjadi. Untuk memberikan waktu pada logika tentang apa yang sebenarnya terjadi. Untuk meredakan emosi yang mungkin menguasai diri kita yang dapat berakibat buruk.

Jadi ketika ada suatu masalah yang menimpa kita, cobalah untuk mengambil napas panjang dan menghembuskan kembali. Cobalah untuk berpikir positif, tanyakan pada diri dengan kata “apa”, bukan kata “kenapa”. Atau lebih baik juga bisa mengambil wudhu dan sholat.

Read More

Menentukan Sikap dari Masalah


Sikap kita ditentukan oleh pikiran kita. Besar kecilnya masalah bukanlah yang mempengaruhi sukses atau gagalnya kehidupan seseorang. Tapi sikap yang kita ambil dari masalah itu.

Memang tak mudah untuk menentukan sikap yang selalu positif. Karena sikap dibentuk dari pikiran yang muncul. Dan pikiran tidak berhenti. Pikiran bisa otomatis muncul ketika ada masalah yang tiba-tiba muncul di hadapan kita.

Dari masalah yang muncul, jika pikiran kita negatif, maka sikap kita akan negatif. Bisa emosi pada diri sendiri. Orang stress yang selalu bertanya kata tanya “kenapa” dan menyalahkan diri sendiri dan keadaan. Bisa juga emosi terhadap orang lain atau hal apapun yang ada di sekitarnya.

Jika kita merasa galau akan masalah yang kita hadapi, kita dapat mengambil sikap yang positif. Selain dengan cara mengubah galau negatif itu menjadi galau positif seperti yang telah dibahas di bab sebelumnya, yaitu dengan mengganti kata tanya yang kita tanya pada diri kita sendiri dari kata “kenapa” jadi kata “apa”. Ada juga beberapa hal yang bisa kita sikapi agar kegalauan bisa kita ubah. Akan dibahas di artikel selanjutnya.

Read More

Kamis, 14 Juni 2018

3 Level Galau Negatif yang Harus dihindari



Galau negatif memiliki beberapa level yang semakin tinggi levelnya, maka akibatnya pun akan semakin dahsyat.
  • ·         Galau Level Rendah

Galau level rendah pada umumnya hampir setiap orang mengalaminya. Ini tingkatan galau yang paling tidak berbahaya. Akibat dari terjangkit galau ini adalah ragu dalam mengambil keputusan, bingung, kadang melamun, dan lain sebagainya 

  • ·         Galau Level Sedang

Galau level sedang adalah galau yang berakibat pada terganggunya aktivitas lain yang bisa berakibat kurang baik. Misalkan, saking galaunya sampai-sampai lupa makan, nggak bisa tidur, dan lain sebagainya.

  • ·         Galau Level Tinggi

Nah, ini galau yang levelnya tinggi. Galau ini harus benar-benar diatasi. Ini level yang paling kronis. Akibat dari galau dengan level tinggi ini bisa menyebabkan si penderita stress, teriak-teriak sendiri, marah-marah, bahkan yang paling ekstrim sampai bunuh diri dan melakukan pengrusakan.


Ketiga galau negatif tersebut harus dihindari. Bagaimana cara menghindarinya, baca di artikel sebelumnya
Read More

Cara Mengatasi Stres Hanya dengan Mengganti Satu Kata



Ketika menghadapi masalah, orang yang Galau Negatif lebih banyak bertanya pada dirinya sendiri pakai kata tanya kenapa, contoh:
“Kenapa ini semua menimpa saya?”
“Kenapa semua ini mesti terjadi?”
“Kenapa ini nggak sesuai dengan harapan saya?”
“Kenapa mesti saya yang mengalami kejadian ini?”
Dan lain sebagainya.

Coba saja bayangin yang lagi galau akut biasanya bertanya pada dirinya pake kata tanya kenapa sambil nyalain shower di kamar mandi, sambil banting-banting bantal, sambil pukul-pukul dinding, sambil cakar-cakar pohon, atau sambil korek-korek tanah.

Orang yang lebih banyak bertanya pada dirinya sendiri dengan kata tanya “kenapa” tidak akan menemukan solusinya. Justru akan menimbulkan penyesalan yang membuat mereka menjadi stress.

Sementara orang yang galau positif lebih banyak bertanya pada dirinya sendiri pakai kata tanya “apa”, contoh :
“Apa hal positif yang bisa saya petik dari kejadian ini?”
“Apa makna dari kejadian ini?”
“Apa yang harus saya lakukan agar kejadian ini tak terulang kembali?”
Dan lain sebagainya.

Orang yang lebih banyak bertanya pada dirinya sendiri pakai kata tanya “apa” akan menemukan solusi dari masalah yang ia hadapi. Sehingga ia tidak mengalami stress seperti orang yang bertanya pada dirinya sendiri pakai kata tanya “kenapa”. Dengan kata tanya “apa”, ia akan mengevaluasi yang telah terjadi dan memperbaiki kondisi di masa yang akan datang.

Saya akan memberikan sebuah contoh cerita lagi di bawah ini :

Contoh Cerita :
Usai bekerja di kantor, seorang pemuda hendak melaksanakan sholat Jum’at di sebuah mesjid. Ia parkir sepatunya di depan pintu masuk. Namun usai sholat jum’at ternyata ia tak menemukan sepatunya di tempatnya. Sepatunya telah raib entah kemana.

Dari cerita di atas, si pemuda itu bisa mengalami galau negatif atau juga justru menjadi galau positif yang menemukan solusi. Itu tergantung dari sikap apa yang ia ambil ketika mengalami kejadian itu.

Bila si pemuda bertanya pada dirinya sendiri dengan kata tanya “kenapa”, si pemuda itu tentu akan mengalami galau negatif,

“Uuhh kenapa sih sepatu baru udah hilang?”
“Kenapa sih di masjid kok ada maling?”
“Kenapa sih mau niat ibadah malah kehilangan sepatu?”
“Kenapa mesti sepatu saya yang ilang?”
Dan lain sebagainya.

Jika si pemuda itu bertanya seperti itu, ia tak akan menemukan solusinya. Justru ia akan mengalami galau negatif yang berujung pada stress.

Tapi lain halnya jika ia bertanya menggunakan kata tanya “apa”
“Apa hal positif yang bisa saya petik dari kejadian ini?”

> Oh mungkin ini peringatan untuk lebih banyak beramal”

> “Oh, mungkin saya harus lebih banyak bersyukur.”

> “Oh mungkin ini tandanya saya bakal punya sepatu baru lagi.”

“Apa yang harus saya antisipasi agar ini tidak terjadi lagi?”

> “Oh, lain kali saya harus titipkan sepatu di tempat penitipan.

Si pemuda itu akan dapat solusinya atau setidaknya ia akan tetap tenang jika ia bertanya pada dirinya sendiri pakai kata tanya “apa” ketika ia mengalami hal itu.


Read More

Jika Ada Masalah Boleh Galau Asalkan Galau Positif, bukan Negatif. Ini Bedanya



Galau itu ada dua jenis, yaitu galau positif dan galau negatif.

Kebanyakan orang menginterpretasikan galau hanya bersifat negatif. Yaitu ketika orang terlalu larut ke dalam masalahnya. Padahal cara orang menyikapi suatu masalah bisa negatif tapi bisa juga positif. Seperti halnya kata ‘merenung’. Merenung bisa negatif tapi bisa juga positif. Ketika seseorang merenung meratapi masalahnya dengan tidak mensyukuri apa yang ia dapati di hidupnya, bisa jadi itu merenung negatif. Tapi ketika seseorang merenung untuk mentafakuri kekuasaan Illahi, atau juga ketika seseorang merenung untuk mengintrospeksi dirinya, atau ketika seorang merenung ketika merencanakan planning, itu merenung yang positif.

Saya akan menceritakan dua hal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir tentang masalahnya. Yaitu ketika kegalauan bisa positif dan bisa juga negatif. Cerita ini berdasarkan dari cerita nyata:

Cerita #1
Ada seorang wanita muda yang pergi ke salon. Ia berniat ingin memotong rambutnya sesuai dengan model yang ia inginkan. Sesampainya di salon, rambutnya pun mulai dipotong dan ia asyik membaca majalah sambil menanti potongan rambutnya selesai.

Setelah rambutnya selesai dipotong, ia melihat dirinya di cermin. Dan betapa kagetnya ketika ia melihat hasil potongan rambut itu. Ia benar-benar tak menyukai hasil potongan rambutnya itu. Ia begitu jengkel dan marah.

Ia terus memikirkan apa yang akan dikatakan orang-orang ketika melihat hasil potongan rambutnya itu. Ia merasa stress dan hal itu terus ia pikirkan. Hingga suatu ketika ia tak mampu lagi menahan rasa malu dan akhirnya ia memutuskan untuk bunuh diri. Ya, bunuh diri hanya karena ia merasa potongan rambutnya jelek.

Cerita #2
Ada seorang pengusaha properti. Ia gencar berinvestasi membeli beberapa real estate. Suatu ketika ia berutang sangat banyak sekali. Bahkan ia berutang hingga jutaan dollar Amerika.

Tapi setelah beberapa tahun apa yang terjadi? Ternyata ia mampu membalikkan hutang itu menjadi pendapatan yang amat besar. Hingga namanya masuk ke dalam jajaran orang terkaya di Amerika.

Dari kedua cerita di atas apa yang dapat kita simpulkan?
Kalau kita liat cerita nomer 1, masalahnya jauh lebih kecil dibandingkan masalah di cerita yang nomer dua. Masalahnya cuma gara-gara potongan rambutnya terlihat jelek akhirnya gadis itu mengakhiri nyawanya. Sementara di cerita kedua justru dengan lilitan utang yang amat banyak, ia mampu membalikkan keadaan menjadi salah satu orang terkaya di Amerika.

Lalu mengapa hal itu bisa terjadi?
Itulah bedanya galau positif dan juga galau negatif. Cerita nomer 1 adalah contoh galau negatif sementara cerita nomer 2 adalah contoh galau positif.

Silakan share ke media sosial

Read More

Semua Orang Pernah Galau, Kamu Tidak Sendiri


Kalau ditanya ada nggak sih orang yang nggak pernah galau? Saya bakal jawab seyakin-yakinnya 100% kalau boleh dilebihin sampe 1000% pun saya yakin nggak ada orang yang gak pernah galau. Asli ini mah. Berarti kamu gak sendiri yah.

Saya yakin banget di dunia ini dari mulai presiden, sampe ketua RT, dari mulai konglomerat sampe gelandangan, dari mulai Orang kota sampe orang pedalaman, dari orang yang udah tua belum kawin-kawin sampe yang masih muda udah kawin tujuh kali, saya yakin seyakin-yakinnya gak ada orang yang gak pernah galau.

Presiden pasti sering galau mikirin masalah-masalah negara, orang kaya dan orang miskin sama-sama galau. Kalau orang kaya mau makan, galau mikirin mau makan di restoran mana, orang miskin galau mau makan apa. Orang kaya galau mau pergi naek mobil yang mana, orang miskin galau mau pergi pake apaan. Orang kaya galau mau pake baju yang mana, orang miskin galau baju yang mana yang masih bisa dipake. Orang kaya dan orang miskin sama-sama galau.

Orang kota mau kemana-mana galau mikirin macet, polusi, kebisingan, dll. Orang desa mau ke mana-mana bingung, mall gak ada, bioskop gak ada, jauh kemana-mana, dll. Orang kota sama orang desa sama-sama galau.

Orang yang udah tua belum kawin galau, udah tua tidur sendiri mulu, orang yang masih muda istrinya udah tujuh juga galau mau tidur sama yang mana. Mereka pun sama-sama galau.

Jadi intinya bisa disimpulkan bahwa SEMUA ORANG ITU GALAU.

Wahhh. . . berani bener lu val, bilang semua orang galau termasuk presiden segala. Ya karena yang namanya manusia pasti tidak pernah lepas dari yang namanya masalah, dan saya udah bilang galau itu ada galau yang negatif dan ada juga galau yang positif. Jadi yang namanya masalah bisa disikapi secara positif dan juga bisa disikapi secara negatif. Kalo saya ibaratkan masalah itu ibarat batu, maka batu itu bisa menjadi batu loncatan tapi bisa juga jadi batu sandungan, tergantung dari cara kita menyikapinya. 

Terus apa bedanya Galau positif dan negatif? Nanti akan kita bahas di artikel selanjutnya.

Read More

Arti atau Definisi Galau dan Apakah Galau itu Negatif?


Saya menyadari banyak orang yang jatuh dan tenggelam karena kegalauan. Banyak yang stres hingga berujung maut. Tapi di sisi lain saya pun menyadari bahwa banyak pula orang-orang yang mampu meraih kesuksesan karena terpacu pada masalah yang ia rasakan. Ada yang ingin terbebas dari belenggu kemiskinan, ingin membuktikan diri bahwa hinaan banyak orang tak benar, ingin berubah dari kehidupan yang kelam, dan lain sebagainya.

Masalah bukan hanya sesuatu yang membuat kita hancur. Tapi masalah juga sesuatu yang bisa membuat kita lebih kuat, membuat kita terpacu untuk selalu lebih baik. Tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Beberapa tahun belakangan ini muncul sebuah kata di kalangan anak muda yang lagi ngetrend diucapkan, “galau”. Sebenernya apa itu galau?

Galau itu sebenarnya bukanlah berasal dari bahasa gaul. Tapi justru dari bahasa yang baku. Mungkin menurut banyak orang terutama anak muda, orang yang memikirkan suatu masalah disebut galau. Orang yang sering update status nggak jelas juga disebut galau, tapi orang yang nggak pernah update status juga disebut galau. Orang yang lagi duduk sendiri di pojok ruangan sambil liat plafond padahal nggak ada apa-apa juga disebut galau. Orang yang plin-plan sama keputusannya juga disebut galau, orang yang bingung mau ngapain juga disebut galau.

Bukan cuma itu, orang yang ngomongnya ngelantur disebut galau, orang yang nggak ngomong apa-apa juga disebut galau. Orang yang salah pake sepatu kiri di kanan sepatu kanan di kiri itu galau. Orang yang salah naik angkutan umum juga galau. Orang yang naik motor nggak pake helm itu galau, orang yang pake helm tapi nggak naik motor itu gila. Orang yang lagi garuk-garuk kepala galau, orang yang lagi garuk-garuk punggung belum mandi, orang yang ngedengerin musik sambil nyanyi-nyanyi sendiri itu galau. Nah, Sebenernya apa sih inti dari definisi galau itu sendiri?

Kalau menurut saya sih, galau itu adalah cara atau sikap sesorang untuk berpikir dalam menghadapi masalah yang dialaminya. Apa galau itu negatif? Belum tentu, galau bisa negatif tapi bisa juga positif, karena galau ada dua macam, ada galau negatif dan ada juga galau positif. Bedanya apa? Nanti akan kita bahas di artikel selanjutnya.

Read More

Minggu, 14 Januari 2018

3 Cara Agar tidak stress di tempat kerja


Banyak para pekerja yang merasa stress ketika bekerja di tempat kerja. Dalam hati mereka mengeluhkan dengan rutinitas yang mereka jalani, bos yang galak, atau gaji yang kecil.

Atau mungkin Anda pun mengalami hal seperti itu. Lalu bagaimana cara mengatasi hal tersebut agar tidak stress di tempat kerja?

Berikut cara mengatasi agar tidak stress di tempat kerja

1. Syukuri pekerjaan Anda

Hal pertama yang harus Anda lakukan agar tidak stress di tempat kerja adalah dengan mensyukuri apa yang Anda kerjakan saat ini, apa pun posisi dan jabatan Anda.

Karena di luar sana masih banyak pengangguran yang kesulitan mencari pekerjaan. Bisa jadi sebenarnya banyak orang yang menginginkan posisi Anda saat ini. Jadi, syukuri terlebih dahulu rezeki tersebut.

2. Pilih pekerjaan yang Anda sukai

Jika Anda merasa stress dengan pekerjaan yang sedang Anda jalani, bisa jadi pekerjaan tersebut bukan passion Anda. Cobalah untuk mencari pekerjaan yang Anda sukai, ikutilah passion Anda.

Tak usah pedulikan apa latar belakang pendidikan Anda. Walaupun pekerjaan yang Anda sukai tidak berkaitan dengan latar belakang pendidikan tidaklah masalah.

Misalnya jika Anda menyukai fotografi carilah pekerjaan yang sesuai dengan bidang tersebut, atau jika hobi Anda menulis, carilah pekerjaan yang sesuai dengan hobi tersebut.


3. Cari hal yang Anda sukai dari pekerjaan Anda


Jika Anda tetap merasa stress dengan pekerjaan Anda dan belum juga menemukan pekerjaan apa yang Anda sukai maka carilah hal yang Anda sukai dari pekerjaan Anda saat ini.

Jika Anda merasa bosan kerana kurang tantangan di pekerjaan Anda, buatlah kompetisi dengan rekan kerja Anda. Anggaplah pekerjaan yang sedang Anda jalani sebagai sebuah game yang harus dijalani sebaik mungkin untuk meraih skor tertinggi atau waktu tercepat.

Atau jika Anda merasa bosan dengan suasana kerja cobalah rapikan meja kerja Anda, atau ubah suasana sekitar Anda jika itu memungkinkan.

Itulah 3 cara agar tidak stress di tempat kerja. Selamat mencoba 

Read More

Minggu, 03 Desember 2017

Ini 5 Penyebab Hilangnya Motivasi, yang Harus dihindari

.
Sobat Bangun Insprasi, siapa pun kamu, profesi apa pun kamu, bahkan termasuk motivator sekalipun pernah mengalami kehilangan motivasi. Namun orang yang sukses tidak lama mengalami hal itu dan cepat mengatasi hal itu.

Banyak orang yang ketika motivasinya hilang justru tak mudah menemukan kembali motivasinya. Salah satu penyebab utamanya adalah karena mereka tidak tahu dan tidak mengantisipasi penyebab yang membuat dirinya kehilangan motivasi.

Untuk itu berikut kami sampaikan 5 hal yang membuat hilangnya motivasi, yang tentunya harus dihindari dan diantisipasi:

1. Takut Gagal

Setiap orang punya rasa takut. Tapi takut gagal yang terlalu berlebihan bisa membuat kamu tidak pernah mencoba sesuatu proses dari hal yang ingin kamu capai. Akibatnya tentu kamu tidak akan pernah mencapai keinginan kamu tersebut atau impian kamu.

Rasa takut gagal ini harus kita hindari. Kita memang tidak bisa mengontrol apakah apa yang kita usahakan akan berhasil atau tidak. Karena tugas manusia sejatinya adalah berusaha dan berdoa, sementara hasilnya Tuhan yang menentukan.

Jadi cara untuk mengatasi rasa takut gagal adalah menyadari tugas kita sebagai manusia yang hanya bisa berusaha dan berdoa. Soal hasil biarlah serahkan pada Yang Maha Kuasa. Yakinlah bahwa ketika kita punya impian atau niat baik, maka Tuhan akan mendukungnya.

Banyak orang sukses yang pernah mengalami kegagalan, bahkan hampir semua. Jadi tidak perlu takut dengan kegagalan. Justru ketika kita terbiasa bertemu dengan kegagalan maka kita akan semakin dekat dengan keberhasilan.

2. Kebiasaan menunda-nunda

Sobat bangun inspirasi, kebiasaan menunda-nunda sering dialami kebanyakan orang. Kelihatannya hal ini sepele, tapi penundaan itu ibarat silent killer atau sesuatu yang membunuh secara perlahan-lahan. Penundaan akan membuat penundaan berikutnya dan begitu seterusnya hingga kita pun tidak pernah memnulainya.

Jika kita punya niat baik atau impian yang baik, sebaiknya jangan menunda-nunda, segera saja mulai mengejarnya dan melakukan apa yang seharusnya kamu lakukan sekarang juga.


3. Merasa tidak ada kemajuan

Jika kamu sudah mencoba mengejar impian kamu namun kamu merasa tidak ada kemajuan, selalu menemui kegagalan, mungkin kamu juga bisa kehilangan motivasi.

Jangan merasa tidak ada kemajuan, justru jika kamu sudah berusaha namun belum berhasil itu juga sebuah kemajuan karena artinya kamu menambah pengalaman baru.

Jika kamu adalah seoerang yang mengerjakan hal-hal rutinitas seperti pekerjaan kantoran dan merasa tidak ada kemajuan mungkin kamu juga akan merasa kehilangan motivasi. Di situ kamu perlu menantang diri untuk mencapai pencapaian yang lebih tinggi lagi.

4. Fokus dengan kesalahan dan kegagalan

Ketika kamu menemui kegagalan atau kesalahan, jangan terlalu larut menyesalinya. Yang akibatnya kamu kehilangan motivasi. Kamu harus segera bangkit secepat mungkin, habiskan jatah gagalmu. Berusahalah perbaiki kesalahan dan kegagalan dengan pencapaian yang lebih baik.

5. Membandingkan diri dengan Pencapaian orang lain

Pada dasarnya setiap orang punya potensi, kemampuan dan minat masing-masing. Jangan terlalu sering membanding-bandingkan pencapaian kamu dengan orang lain karena bisa membuat kamu kehilangan motivasi. Tetapi jika itu bisa memicu motivasi kamu tentju itu tidak apa-apa.

Namun yang perlu kamu perhatikan adalah harus tetap fokus dengan impian yang kamu kejar, jangan tergiur dengan pencapaian orang lain di bidang yang berbeda.Misalnya ketika ada seseorang yang sukses di bidang bisnis kuliner kamu ingin bisnis kuliner lalu ketika ada orang yang sukses di bisnis properti kamu ingin bisnis properti dan setusnya, padahal bisnis yang kamu jalani saat ini belum mencapai apa-apa.

Sobat Bangun Inspirasi, itulah 5 hal yang bisa membuat kita kehilangan motivasi. Tentunya hal-hal tersebut harus kita hindari agar kita selalu memiliki motivasi untuk mencapai niat dan impian kita yang memiliki nilai kebaikan.

Silakan klik share artikel ini ke media sosial kamu.
Read More

Jumat, 01 Desember 2017

Ini Penyakit Pengusaha Pemula


Ini adalah tulisan Mas Jaya Setiabudi di groupnya Juragan Forum. Sebuah pembahasan yang menarik tentang penyakit yang sering dialami para pengusaha pemula.
.
Sebelum jadi pengusaha, biasanya calon pengusaha akan ragu atau takut nyemplung ke dunia usaha. Banyak ‘kalau kalau’, bingung mau ngapain pertama kali, usaha apa, banyak keraguan muncul dalam benaknya.
Setelah melangkah, ehh gak seperti apa yang dipikirkan. Ternyata mudah yah jadi pengusaha. Asik..! (awalnya…). Seperti anak kecil yang dapat mainan baru, exited..! Terbukalah ‘cakra’ pengusaha mereka. Dunia pengusaha jadi ‘tampak' mudah.
Saat bisnis mulai berjalan dan menghasilkan income, yang mungkin tak disangka.., mulailah dia tergoda membuka usaha baru lainnya. Dengan dalih usaha pertama sudah jalan dan ada yang menjalankan, ia mulai pecah focus mengurus usaha kedua.
Saat usaha kedua (baru) mulai kelihatan hasilnya, ada tawaran lagi untuk join buka usaha (ketiga) bersama kawannya, “Peluang nih..!”, gumannya. PELUANG BARU. Iya BARU.. lagi Happening..! Assiiikk.. kali ini beneran gak perlu modal, cuma pake dengkul teman, berhadiah ribuan dollar perbulan. PELANGI..!
Sebulan.. dua bulan.. tiga bulan.. gak jalan-jalan juga.. sementara kedua bisnis sebelumnya ‘nungging’ meninggalkan segudang HUTANG kerugian dan cashflow yang macet. Karena serbuan tagihan bertubi-tubi, ia pun kelimpungan. Bisnis terakhir tak kunjung menghasilkan. Oh pelangi, hanya ilusi..
Tepat 2 tahun 4 bulan, nyerah deh dia.. katanya: Bisnis itu susahh..! NYERAH... K.O.. the end.
Penyakit pengusaha pemula, begitu terbuka ‘cakra’ pengusahanya, apa saja pengin dipegang. Ujung-ujungnya gak ada yang jalan atau tetap akan tersisa 1 saja yang eksis. Setidaknya ada 3 alasan pengusaha pecah fokus:
1. Merasa bisnis yang sekarang sudah ‘AUTO PILOT’, buru-buru buka usaha lain di luar lini yang sekarang.
2. Merasa bisnis yang sekarang ‘JALAN di TEMPAT’, mencoba alternatif lain.
3. BOSAN..!
Kapan boleh ekspansi? Gak ada yang gak boleh atau benar salah. Adanya konsekuensi atau sebab akibat saja.

AUTO PILOT
Beneran sudah auto pilot? Berapa lama dan berapa cabang buktinya? Jika masih seumur jagung sudah bisa ditinggal, hebat euy..! Kecuali beli (full) franchise dengan sistem yang sudah teruji atau akuisisi perusahaan sekelas ASTRA.
Mungkin usaha Anda sudah bisa BERJALAN tanpa Anda, tapi yakin bisa BERTUMBUH tanpa Anda?
Apa benar BUDAYA perusahaan yang Anda tularkan merasuk ke setiap lini di jajaran organisasi Anda?
Apakah grafik omzet dan profit saat Anda tinggalkan cenderung naik (melebihi inflasi), sama atau menurun?

JALAN di TEMPAT
Adakah pengusaha serupa yang pernah berhasil? Coba investigasi proses dia dari awal hingga sekarang. Berapa lama? Apa saja kesalahannya? Apa POLA suksesnya?
Apakah benar pasarnya sudah jenuh dan berdarah-darah kompetisinya?
Adakah mentor sukses yang mendampingi Anda?
Apakah ilmu bisnis Anda up to date?
Apakah Anda mempraktikkan keilmuan yang Anda dapatkan sesuai tuntunan?
Rumput tetangga terlihat hijau, padahal sintetis. 
Bisnis tetangga terlihat untung, padahal sedang buntung.

BOSAN
Apakah ada orang sukses tanpa ketekunan?
Benarkah Anda ‘bosan’ karena itu bukan passion Anda atau itu POLA gagal Anda?
Tak ada kesuksesan tanpa ketekunan mengalahkan kebosanan..

Menurut Mas J: “1 bisnis yang dikerjakan dan dipikirkan dengan sepenuh hati, akan menemukan inovasi-inovasi yang tak terfikirkan sebelumnya.. tiada henti..”
Kapan saatnya ekspansi ke bisnis lain? Tenang.. semua ada saatnya dan ada ilmunya. Jangan buru-buru poligami..
F.O.K.U.S satu dan besarkan..!
Read More

Selasa, 10 Oktober 2017

Apa Gunanya Jari Manis? Renungkanlah Sejenak


Coba pandangi jari–jari tangan kita. Ada, jempol, telunjuk, jari tengah, jari manis, dan kelingking. Atau mungkin ada yang jempol semua? Sahabat.... jika engkau ditanya manakah diantara jari–jari itu yang paling tak berguna. Coba pilih satu jari yang lebih tak bermanfaat. Pasti sulit bukan, karena dengan jari–jari ini kita bisa menggenggam. Coba kita telusuri:

- Yang pertama jempol: Bila kita acungkan jari ini artinya “bagus” atau “sip” artinya kita bisa memuji orang atau sesuatu dari jari ini. Jari ini berfungsi positif. Selain itu juga sebagai identitas pada cap jempol
- Telunjuk: Dengan jari ini kita bisa menunjuk orang atau barang, kita juga bisa mengacungkan diri. Yang jelas jari ini ada gunanya.
- Jari tengah: Bila jari ini diacungkan artinya bisa berupa suatu penghinaan untuk orang lain. Itu sisi negatifnya.
- Jari manis: Bila jari ini diacungkan entahlah apa artinya, lagipula jari ini paling susah diacungkan
- Jari kelingking: Jari ini biasa digunakan untuk ngupil atau mengorek selai nanas yang ada di kuping, tapi di sisi lain jika jari ini dikaitkan dengan jari kelingking orang lain, itu menandakan suatu persahabatan.

Nah, Kesimpulan dari penelusuran di atas jari manis kita masih belum tau apa fungsinya dibandingkan dengan jari lain, sedangkan jari tengah fungsinya negatif. Tapi coba kita telusuri lebih mendalam dengan mengkombinasikannya:

- Jempol dan telunjuk: Bila kita acungkan kedua jari ini artinya dor. . .dor. . .dor, maen pepestolan. Kedua jari ini juga dipakai untuk mengambil sesuatu yang kecil atau tipis, misalnya keripik.
- Jari telunjuk dan jari tengah: Bila kita acungkan kedua jari ini artinya pis atau damai. Ternyata jari tengah yang tadinya negatif bila dikombinasikan bisa berarti positif. Atau bisa juga untuk simbol gunting dan simbol telinga kelinci, atau kalau yang ahli bisa nangkap lalat pakai kedua jari ini.
- Jempol dengan kelingking: Jika kedua jari ini diacungkan artinya kring. . . .kring. . ..main teteleponan, atau isyarat menelepon seseorang.
- Jempol, telunjuk, dan kelingking: Apabila kita mengacungkan ketiga jari ini sekaligus artinya adalah “metal”. Atau kadang dipakai juga dalam permainan pilih jari.   
- Jempol dan jari tengah: Kedua jari ini bisa dikombinasikan dan dibunyikan sebagai instrument pengiring ketika sedang  bernyanyi. Selain itu juga bisa digunakan untuk main kelereng. Ternyata manfaat juga ya jari tengah.

Nah, ternyata jari tengah yang sebelumnya kita kira berefek negatif ternyata banyak manfaat positifnya juga. Lalu bagaimana dengan jari manis, di atas kok gak disebut. Apakah bisa dikombinasikan dengan jari lainnya? Oke. . mari kita coba kombinasikan

- Jari manis dengan jempol: Bila kita coba mengacungkan kedua jari ini secara bersamaan pasti sangat sulit sekali, selain itu tak ada arti yang terkandung
- Jari manis dengan telunjuk: mengacungkan kedua jari ini bersamaan masih terasa sulit, juga tak ada maknanya.
- Jari manis dan jari tengah: Mungkin mengacungkan kedua jari ini bersamaan terasa agak mudah walau harus agak dipaksakan, namun apalah maknanya.
- Jari manis dengan kelingking: Kedua jari ini bisa diacungkan dengan mudah secara bersamaan. Tapi apa ada artinya?, jawabannya adalah tidak.
- Jari manis dengan semua jari: Nah baru ada maknanya misalnya untuk menggenggam gelas dan melambaikan tangan. Tapi apakah berpengaruh sangat penting. Bila tak ada jari manis apakah kita tak bisa menggenggam gelas, jawabannya adalah ternyata masih bisa. Jika tak ada jari manis apakah kita tak bisa melambaikan tangan, jawabannya juga ternyata masih bisa.

Kesimpulannya, ternyata jari manis bila diacungkan sendiri tak ada maknya, bila dikombinasikan dengan jari lain juga tak ada maknanya atau tak begitu berpengaruh. Selain itu jari ini paling sulit dikombinasikan dengan jari lain.

Apa mungkin jari ini tak berguna dibandingkan jari lain?????

Jika tak berguna dibanding yang lain, mengapa dinamakan jari manis?? Kenapa tidak jari pahit???

Berpikirlah sejenak ....!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Jangan terburu–buru berkesimpulan demikian,

Wahai sahabat... jangan ... jangan kucilkan jari ini, jangan menganggap jari manis lebih tak berguna dibandingkan jari yang lain,

Justru suatu saat jari inilah yang kita anggap paling berguna keberadaannya, paling bermanfaat, dan paling bisa membuat bahagia.........

?????????????

Ah... masa????

Benarkah?????

Kapan???????

Yaitu ketika sebuah cincin melingkar di sana

Read More

Minggu, 08 Oktober 2017

Cara Menyelesaikan Masalah Tanpa Solusi


Setiap orang pasti punya masalah. Simak video Cara menyelesaikan masalah tanpa solusi berikut ini:


Setiap orang pasti punya masalah yang perlu kita perhatikan adalah sebagaimana kita bisa menyikapi suatu masalah tersebut.

Saya punya rumus begini. Hasil = masalah + reaksi

Masalah boleh egatif, tapi hasilnya akan positif jika respon kita tetap positif.

Contohnya ada seorang yang punya masalah kecil tapi responnya negatif. Yaitu seorang wanita yang bunuh diri hanya gara-gara potongan rambutnya salah. Ya, hanya gara-gara potongan rambutnya salah.

Jadi suatu ketika wanita itu ke salon, sesampainya di rumah ketika ia bercermin ia melihat potongan rambutnya salah. Lalu ia merasa stress dan akhirnya bunuh diri. Bunuh diri hanya gara-gara potongan rambutnya salah.

Di sisi lain ada seorang pengusaha yang punya hutang sampai ratusan ribu dollar. Tapi ia tetap bertahan dan terus berusaha hingga akhirnya beberapa tahun kemudian namanya masuk ke dalam jajaran 40 besar orang terkaya di Dunia. Ia adalah seorang pengusaha properti.

Lalu apa yang membedakan dari kasus yang pertama dan kasus yang ke dua. Di kasus yang pertama masalahnya begitu simpel, cuma gara-gara salah potong rambut tapi bisa bunuh diri. Jadi kalau diibaratkan mungkin masalahnya nilainya -1, tapi responnya min -1000. Jika menggunakan rumus yang tadi dimana hasil = masalah + reaksi maka hasilnya akan menjadi -1001.

Sementara di contoh kasus yang kedua masalahnya jauh lebih besar, tapi responnya atau cara menyikapi maslah tersebut secara positif, bukan secara negatif seperti di contoh pertama.

Misalnya masalahnya mungkin -1000, tapi responnya mungkin +10.000. Hasilnya berapa? Hasil= masalah + respon. Hasil= -1000+10.000 = 9000. Hasilnya positif.

Jadi, yang membedakan adalah bagaimana cara kita merespon suatu masalah. Bukan apa masalahnya.Masalah boleh jadi sama atau bahkan lebih besar. Tapi jika disikapi secara positif dengan nilai yang lebih besar maka hasilnya juga akan positif.

Caranya untuk merespon masalah dengan cara positif adalah jangan tanya dengan kata kenapa, seperti "kenapa masalah itu menimpa saya?" "Kenapa harus terjadi hal ini?". Tapi tanyalah pada diri dengan kata "apa". "Apa makna yang bisa dipetik dari masalah ini?" atau "Apa yang bisa saya lakukan agar masalah ini tidak terjadi lagi?" dan lain sebagainya.

Misalnya ada seorang remaja yang hendak sholat di Masjid. Namun ketika selesai sholat ternyata sepatunya hilang. Jika ingin menyikapi masalah tersebut secara positif, remaja itu jangan bertanya pada diri dengan kata "kenapa". Misalnya,"kenapa saya ke masjid kok sepatu saya hilang?", "saya niat baik kok sepatu saya hilang?". Jika bertanya seperti itu hasilnya akan negatif.

Tapi jika tanya dengan kata "apa. Misalnya,"Apa makna yang terkandung di dalamnya?" Maka ia akan menemukan jawaban dalam dirinya,"Oh mungkin saya bakal dapat sepatu baru", atau "Oh mungkin saya harus meningkatkan amal", dan lain sebagainya.

Kalau kita bisa berpikir lebih positif maka hasilnya akan positif juga. Masalah itu ibarat sebuah batu, bisa jadi batu, bisa jadi batu sandungan tapi juga bisa jadi batu loncatan yang membuat kita lebih baik lagi. 

Jadi tergantung bagaimana cara kita menyikapi suatu masalah tersebut. Bukan apa masalahnya. Yang namanya masalah itu bisa menimpa siapa saja, tapi jika kita bisa menyikapinya secara positif sebenarnya masalah itu bisa jadi baik buat kita.

Silakan share untuk menyebarkan manfaat agar semua yang punya masalah bisa dapat terselesaikan walaupun belum menemukan solusinya.

Read More

Sabtu, 07 Oktober 2017

6 Cara Menghafal dan mengingat dengan Mudah dan Cepat

cara menghafal dan mengingat dengan mudah dan cepat


Setiap orang pasti perlu menghafal sesuatu. Apalagi siswa dan mahasiswa yang dituntut untuk bisa menghafal tentang materi pelajaran tertentu.

Tapi kadang tak mudah bagi banyak orang untuk menghafal. Setiap kali membaca berulang-ulang selalu tidak menempel di ingatan. Lalu apa yang membuat sulit sekali menghafal dan bagaimana caranya menghafal dengan mudah dan cepat.

Sobat, mudah atau sulitnya menghafal tergantung dari beberapa faktor. Misalnya seberapa rumit materi yang ingin dihafalkan, seberapa tenang pikiran kita dan seberapa bebas pikiran kita dari masalah yang dipikirkan, serta keinginan kita sendiri apakah menghafal sesuatu itu karena keinginan pribadi atau karena keterpaksaan.

Jadi, berikut ini adalah beberapa cara menghafal dengan mudah dan cepat:

1. Menghafal apa yang kita suka dan ingin dihafal

belajar apa yang disukai

Ini yang kita bahas di awal tadi. Jika kita ingin menghafal sesuatu yang benar-benar kita inginkan dan kita menyukainya, akan lebih mudah jika dibandingkan menghafal sesuatu yang tidak kita suka dan hanya karena keterpaksaan semata. Misalnya disuruh guru atau dosen, atau lain sebagainya.

Contohnya begini, jika kamu menyukai lagu favoritmu, kamu pasti hafal kan liriknya, atau jika kamu punya tim favorit sepakbola kamu pasti hafal kan nama-nama pemain di tim tersebut dan hal lainnya tentang tim tersebut.

2. Singkat apa yang ingin dihafal

LOL

Semakin rumit sesuatu yang ingin dihafal maka semakin sulit pula kita menghafalnya. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah menyingkatnya agar kita lebih mudah mengingatnya.

Misalnya saat kita ingin ke pasar atau swalayan untuk berbelanja. Misalnya kita ingin membeli sayur, daging, petai, terong, lengkuas, dan kue kelepon. Bagaimana caranya untuk menghafalnya?

Kita buat singkatan menjadi SADAP TELEPON yang merupakan singkatan dari sayur, daging, petai, terong, lengkuas, dan kue kelepon.

Singkatan yang kita buat sebisa mungkin berupa kata yang bermakna. Akan tetapi jika berupa kata yang tidak bermakna pun tidak apa-apa. Yang penting kita mudah mengingat singkatan tersebut.

Teknik ini pernah saya pakai untuk menghafal susunan unsur alkana saat pelajaran Kimia dulu. sampai sekarang saya masih ingat betul susunan unsur alkana pada pelajaran Kimia waktu SMA. Susunan tersebut terdiri dari Metana, Etana, Propana, Butana, Pentana, Heksana, Heptana, Oksana, Nonana, Dekana.

Kenapa saya masih hafal, pada saat itu cara menghafalnya saya singkat menjadi MEP BP HH ONDE. Jauh lebih mudah menghafalnya, kan? 


3. Yang ingin dihafal diperpanjang

tarik tambang

Nah, kalau tadi yang ingin dihafal harus disingkat agar lebih mudah diingat, lalu mengapa kali ini yang ingin dihapal justru harus diperpanjang?

Teknik ini berlaku apabila ada susunan singkata yang sulit untuk dihafal dan lebih mudah dihapal dalam bentuk kalimat. 

Teknik ini biasanya pernah atau sering dipakai untuk menghafal susunan rumus kimia atau susunan tabel periodik. Contohnya silakan lihat tabel periodik kimia berikut ini.

tabel periodik unsur kimia


Kita bisa membuat kalimat karangan yang mudah diingat untuk menghafal tabel periodik unsur Kimia. Misalnya di golongan satu yang terdiri dari unsur H, Li, Na, K, Rb, CS, Fr. Kita bisa buat kalimat seperti ini: Hajah Lina Ke Rumah Baru Cs Frangky

Atau di golongan IIA yang terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra. Kita bisa buat kalimat seperti ini: Beli Mangga Cari Sirsak Bawa Rambutan. Jauh lebih mudah diingatnya, kan?


4. Menghafal dengan nada atau lagu

mendengarkan lagu

Kalau kamu suka menyanyi atau mendengarkan musik, mungkin tanpa kamu sadari kamu pasti hafal baik sebagian atau seluruh lirik lagunya. Dan itu bukan hanya satu lagu. Padahal mungkin kamu enggak berniat menghafalnya. Kenapa hal itu bisa terjadi?

Karena otak kita memang lebih mudah menghafal dan mengingat sesuatu yang bernada. Jadi, ketika kita ingin menghafal sesuatu agar terus ingat, kamu bisa buat kalimat yang ingin dihafal itu menjadi bernada. Nada lagunya bisa ngarang sendiri atau dari lagu yang sudah ada diganti liriknya dengan kalimat yang ingin kamu hafal.

Dengan begitu hafalan itu akan lebih mudah menempel di otak. Tapi jangan lagu "Lumpuhkanlah ingatanku" ya? Nanti kamu malah hilang ingatan hehehe ...


5. Divisualkan menjadi gambar

menggambar

Otak manusia jauh lebih mudah mengingat gambar dibandingkan text atau kalimat. Sebagai contoh mungkin kamu pernah bertemu dengan seorang yang wajahnya kamu ingat tapi kamu lupa namanya. Kenapa namanya bisa lupa padahal nama panggilan hanya terdiri dari satu kata saja. Sedangkan wajah terdiri dari mata, hidung, mulut, dahi, pipi, rambut, dan lain sebagainya.

Atau mungkin kamu juga pernah melewati suatu daerah yang kamu ingat pernah lewat daerah tersebut tapi kamu lupa apa nama jalannya. itu juga membuktikan bahwa otak manusia lebih mudah mengingat gambar dibandingkan text atau kalimat.

Artinya jika kamu ingin menghafal sesuatu, sebisa mungkin divisualkan dalam bentuk gambar. Misalkan kita bisa buat bagan. 

Nah, kamu pun dalam mengingat tentang materi pelajaran, atau membuat rencana yang ingin diingat bisa juga membuat hal seperti itu. 


6. Yang ingin dihafalkan harus sering dilihat

melihat

Untuk menghafalkan sesuatu, memang sebaiknya materi tersebut harus sering dilihat, agar lebih cepat hafal dan nantinya tidak mudah lupa.

Untuk itu kamu bisa tempelkan kertas yang bertuliskan materi tersebut di dinding kamar, di pintu, di lemari, dan lain sebagainya. Atau ada juga yang bisa kamu simpan di dompet.

Lebih bagusnya setiap kali kamu ke mana pun selalu melihat materi tersebut. Apalagi jika kamu sudah membuat bagan. Jadi ketika ditempelkan di dinding kamar, akan lebih mudah mengingatnya.


Itulah beberapa cara menghafal dan mengingat dengan mudah dan cepat yang bisa kamu praktekkan. 

Selain dari cara-cara yang bisa kamu praktekkan di atas, kamu juga sebisa mungkin jangan terlalu banyak memikirkan hal yang tidak perlu kamu pikirkan, intinya jangan stress. Karena kalau otak dalam kondisi stress akan sulit untuk menghafal.

Selain itu kurangi atau hindari maksiat. Loh apa hubungannya? Dikisahkan dulu ada seorang ulama yang hafal Al-quran dan hafal seluruh hadis-hadis. Tapi suatu ketika tanpa sengaja ia melihat betis seorang wanita, namun ia tidak memalingkan pandangannya. Itu baru betis loh ya alias kaki di bagian di bawah dengkul. Tapi seluruh hadis-hadis yang dia hapal tiba-tiba hilang semua. 

Selain itu hindari juga asupan-asupan yang dapat merusak otak. Seperti rokok, minuman keras, apalagi narkoba. Wah kalo udah mengonsumsi yang kaya begituan sih susah mau hafalnya. 

Sadarilah bahwa banyak orang yang ingin tau bagaimana cara menghafal dan mengingat dengan mudah dan cepat. Bagikanlah artikel berikut ini pada mereka melalui media sosial. Mudah-mudahan bermanfaat
Read More