Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bisnis. Tampilkan semua postingan

Jumat, 21 Oktober 2016

Kisah Sukses Pengusaha Bimbel dengan Ratusan Karyawan dan Puluhan Cabang


Tridaya, adalah sebuah lembaga bimbingan belajar yang sudah cukup dikenal di Bandung dan beberapa kota lainnya. Dengan ciri khas perpaduan antara warna biru dan kuning. 

Kami sempat mendatangi sebuah gedung Tridaya di Citereup, Cimahi, sebuah gedung yang yang terdiri dari beberapa lantai dan cukup besar untuk ukuran sebuah lembaga pendidikan. Gedung itu hanyalah satu di antara 22 cabang Tridaya yang telah berdiri hingga saat ini. Yang tersebar di setiap penjuru kota Bandung dan beberapa di kota lain. 

Ida, dan Ugie, adalah sepasang suami istri yang mendirikan dan membangun lembaga pendidikan Tridaya hingga sebesar sekarang. Bukan hanya lembaga bimbingan belajar Tridaya yang telah mereka bangun, tapi di bawah naungan Yayasan Bangun Tunas Bangsa, mereka juga telah membangun Tridaya psyducation, Pg-tk Tridaya, SD Tridaya Tunas Bangsa, kursus matematika (Batik), dan juga LKP Ev-Bilimi. 

Dari apa yang mereka bangun, kini mereka telah membuka lapangan pekerjaan bagi lebih dari 400 orang. Dan sejak tahun 1991 hingga saat ini, Tridaya telah membimbing sekitar 78 ribu murid untuk meraih prestasi dan cita-citanya.

Namun untuk membangun semua itu tidaklah seperti Bandung Bondowoso yang membangun seribu candi hanya dalam waktu semalam. Tridaya bisa besar seperti saat ini tak hanya dalam waktu semalam, butuh waktu hampir seperempat abad sejak pertama kali Tridaya didirikan. 

Tentu bukanlah waktu yang singkat untuk membangun semua itu. Dan bukan pula hal yang mudah. Penuh cerita pahit, getir, dan perjuangan tak kenal menyerah. Namun ketika semua itu dibalut dengan keikhlasan, cinta, dan kasih sayang, semua tantangan itu mampu mereka kalahkan tanpa merasa terbebani.

Tak pernah terbayangkan dalam benak Ida dan Ugie kala itu, bahwa bimbingan belajar yang mereka bangun bisa sebesar sekarang. Dahulu, ketika masa kuliah, Ugie dan Ida, hanyalah mahasiswa dan mahasiswi biasa, yang mengisi kekosongan waktu dengan mengajar di sela-sela kegiatan kuliah mereka. 

Saat itu mereka memutuskan untuk mencari murid dan mengajar les privat dari rumah ke rumah. Langkah demi langkah penuh getir mereka lalui. Yang awalnya mengajar dari rumah ke rumah, lalu memulai dari sebuah ruangan kecil berukuran 3x3 meter, dan terus berkembang menjadi unit-unit yang menempati gedung-gedung yang terus bertambah jumlahnya. 

Kini, langkah-langkah selama seperempat abad itu menjadi sebuah cerita penuh kenangan bagi mereka. Untaian senyum yang mereka pancarkan adalah buah dari kerja keras, keikhlasan, dan tetesan keringat yang saat ini menjadi cerita penuh inspirasi bagi siapa saja.

Read More

Kisah Sukses Pencuci Piring Menjadi Pengusaha Restoran


Sobat, tidak ada yang tidak mungkin untuk mengubah nasib apa pun kondisinya, selama seseorang memiliki impian dan kemauan yang kuat. Karena kisah sukses berikut menceritakan seorang yang sukses membangun karirnya dari bawah, dari seorang yang bekerja sebagai pencuci piring hingga memiliki konsultan restoran untuk membantu restoran-restoran baik di Indonesia maupun di luar negeri dalam membangun usahanya. Ia juga pernah menjadi direktur sebuah restoran dan juga segudang pengalaman sukses lainnya. 


Menjadi Pencuci Piring

Perjalanan karirnya bermula dari perantauannya ke Singapura selepas lulus SMA. Saat itu beliau diajak orang Hongkong untuk bekerja di sana. Awalnya beliau hanya bekerja sebagai pencuci piring pada tahun 1988 di sebuah restoran di Singapura.

Pekerjaan itu dijalaninya selama 3 bulan. Tapi di saat itu, ia sudah berpikir untuk berjuang agar kehidupannya lebih baik. Saat itu ia merasa bahwa kalau orang miskin merantau ke Singapura, tidak ada uang lebih untuk hiburan selepas bekerja. Apa lagi di Wilayah Orchard adalah tempat yang segala sesuatunya paling mahal. Sementara saat itu gajinya pun pas-pasan untuk membayar biaya kos dan biaya hidup sehari-hari. 

Saat itu ia biasanya tidak langsung pulang seusai bekerja. Walau jam kerjanya telah selesai, telah lewat jam sepuluh malam, ia tetap di restoran untuk membantu pekerjaan yang bukan tanggung jawabnya walau tidak dibayar. Bahkan ia sering bekerja hingga jam 2 malam. Ia sering membantu Chief yang memasak di restoran tersebut supaya ada kesempatan mencari ilmu lebih. 

Pada saat itu memang tidak seperti sekarang yang setiap ilmu mudah untuk dicari di internet, maka ketika itu ia harus bekerja lebih untuk mendapatkan ilmunya. Di sisi lain, pada saat itu ia juga senang setelah bekerja lebih di luar jam kerja dan tanggung jawabnya, ia bisa mendapat makanan-makanan sisa yang tidak habis di restoran tersebut. Ia juga beranggapan kalau ia rajin, pasti jabatannya cepat naik. Karena atasan pasti akan lebih mempercayai orang yang rajin dan memberikan kontribusi lebih kepada perusahaan. Dan jika semakin rajin, maka akan semakin banyak kesempatan. 


Mulai Menjadi Chief

Saat membantu Chief walaupun saat itu masih menjadi pencuci piring, ia punya target maksimal dalam waktu sepuluh tahun harus bisa memasak dan menjadi Chief. Akhirnya tak perlu sampai selama itu, baru satu tahun setengah ia sudah bisa memasak. Karena ia sering melihat langsung dan membantu para Chief yang ada di restoran tersebut. Kemudian ia pun dipercaya untuk memasak, walau awalnya hanya memasak untuk karyawan, bukan untuk tamu. 

Saat itu pun awalnya masakannya kadang-kadang sering dikomplain, kadang terlalu asin, kadang pula ada sesuatu yang kurang, dan lain sebagainya. Tapi itu menjadi pengalaman dan pelajaran yang berarti baginya. Ia pun memotivasi dirinya untuk memasak lebih baik dan lebih baik lagi. Hingga semakin lama beliau semakin mahir memasak dan dipercaya sebagai Chief. 

Sebenarnya memasak bukanlah hobinya saat itu, tapi karena kekurangan secara ekonomi, ia berpikir harus bekerja dan mendapatkan uang yang lebih. Ia merasa tidak punya pilihan pada saat itu sehingga yang terpikir adalah ia ingin menjadi Chief untuk mendapatkan penghasilan. Tidak selamanya menjadi pencuci piring dengan gaji pas-pasan. Dan ia selalu berusaha untuk mensyukuri pekerjaan yang dijalaninya. 

Dia bekerja di restoran itu selama 2 tahun setengah. Karena ia bekerja dengan rajin dan menurut pada atasan, beliau pun direkrut oleh salah satu group restoran besar di Singapura, yang memiliki banyak cabang. Di sana, yang awalnya hanya memasak, kemudian ia terus menunjukkan kinerja yang maksimal sehingga terus diberikan kenaikan gaji dan kenaikan jabatan. 

Dia selalu berusaha mensyukuri apa yang ada, apa yang menjadi pekerjaannya. Karena menurutnya orang yang hebat adalah orang yang mensyukuri pekerjaannya dan ia bekerja dengan passion. Selain itu, ia juga selalu berusaha menjadikan kesulitan sebagai kesempatan. Karena banyak orang yang kaya dan sukses mampu memanfaatkan kesulitan menjadi kesempatan. Sementara banyak orang yang memiliki kesempatan tapi tidak memanfaatkan kesempatan tersebut. Sehingga hidupnya tidak pernah berubah.


Menjadi Juara Memasak

Ia pun selalu ingin berbeda dari yang lain, terutama dalam memasak. Walau mungkin ada risikonya. Namun itu yang menjadikannya luar biasa. Dari waktu ke waktu kemampuan memasaknya semakin terasah. Hingga suatu hari, karena ia masih muda, ia merasa harus banyak memiliki pengalaman. Ia pun kemudian mengikuti pertandingan memasak. Ia membuat masakan-masakan yang secara penampilannya unik, misalnya masakannya dibentuk burung, dibentuk naga, dan lain sebagainya. Akhirnya saat itu ia menjadi juara satu di Singapura. 

Tidak berhenti sampai di situ, kemudian sebagai juara di Singapura, ia pun mewakili Singapura untuk bertanding di pertandingan memasang level Asean. Dengan usahanya, ia pun menjadi juara kedua se-Asean pada saat itu. Bahkan setelah itu beliau mewakili Asean untuk pertandingan memasak tingkat dunia. Ia pun berhasil meraih peringkat ketiga dalam pertandingan memasak tingkat dunia. Ia selalu menonjolkan kelebihannya dalam memasak sehingga menghasilkan masakan yang lebih moderen. Itu yang membuatnya bisa memenangkan persaingan. Sejak itulah ia dipercaya bergabung di resdt di hotel bintang lima.

Kembali Ke Indonesia

Setelah bekerja lama di Singapura, ia pun ke Indonesia. Ada perusahaan di Indonesia yang membeli franchise restoran di Singapura. Yang membangun group restoran tempatnya  bekerja itu pun adalah orang Indonesia yang berasal dari Semarang. Setelah ada orang Indonesia yang membeli franchisenya, Mantan pencuci piring itu pun bekerja di restoran tersebut di Jakarta pada tahun 1990 dengan posisi sebagai wakil kepala koki.

Lalu saat ia bekerja di restoran di daerah Kuningan, Rasuna Said, Jakarta. Di sana banyak perusahaan-perusahaan besar. Itu membuat banyak bos-bos besar yang makan di restoran tempatnya bekerja. Ia pun bertemu dengan bos Mulia group yang saat itu memiliki restoran Samudra group. Kemudian ia direkrut ke restoran Samudra di tahun 1995. 

Lalu pada tahun 1997, saat Bos mulia group berniat membangun Hotel Mulia, ia dipercaya menjadi kepala restoran dan turut menjadi tim awal yang membuat konsep di Hotel tersebut. Ia memberikan masukan dan gagasannya tentang pembangunan hotel tersebut dari segi restoran, landskape dan penempatan ruang, serta lain sebagainya. Ia berprinsip bahwa semakin besar tantangan harus dihadapi. Jika ia sudah diberikan kesempatan, maka kesempatan itu harus dimanfaatkan. Semakin banyak kesulitan dan semakin banyak tantangan justru ia semakin senang. Karena apabila bisa melewati tantangan, ia akan mendapatkan kepuasan yang luar biasa serta semakin banyak mendapatkan ilmu dan pengalaman.

Mendirikan Restoran

Ia bekerja di Hotel Mulia selama 5 tahun lebih. Ia kemudian membuat usaha restoran eastern dengan temannya pada tahun 2000 sampai tahun 2010. Ia memberikan ide dan gagasan sehingga dipercaya menjadi Direktur Operasional di restoran tersebut. 

Dalam menerapkan kepemimpinnya, ia selalu menempatkan karyawan seperti keluarganya sendiri serta menerapkan konsep keterbukaan antara dirinya dengan karyawan. Ia selalu menekankan akan pentingnya kebersihan dan pelayanan terbaik. Karena  menurutnya bisnis restoran adalah bisnis yang menjual jasa, sehingga pelayanan sangat berperan penting. Ia pun menekankan agar para karyawan dapat bersikap ramah secara alamiah dan natural. 

Saat memimpin restoran tersebut, berbagai kerja sama pun dilakukannya, termasuk dengan perusahaan-perusahaan perbankan. Hingga akrhinya restoran tersebut mendapat  berbagai penghargaan.

Setelah malang melintang di dunia kuliner, ia bergabung dan membantu Kagum Group dalam membangun restoran di hotel-hotel milik Kagum Group pada tahun 2010 sampai 2012. Salah satunya adalah restoran King Dinasty yang menyajikan menu masakan-masakan China.

Mendirikan Konsultan Restoran

Dengan segudang pengalamannya, ia kemudian membuat konsultan untuk restoran-restoran di hotel-hotel untuk memberikan masukan dan gagasan dalam membangun usaha tersebut. 

Pekerjaan yang dijalaninya sebagai konsultan saat ini ia rasakan seperti seorang seniman. Ia bisa menikmati hidup dan memberikan kontribusi di bidang yang ia jalani. Di konsultan tersebut di mana pun ada yang membutuhkan konsultan restoran, ia akan membantunya. Saat ini beliau sudah go Internasional dan dipercaya menjadi konsultan restoran di berbagai negara. Salah satunya adalah Australia. Di sana ada orang Indonesia yang membuka restoran di Australia dan memintanya menjadi konsultan untuk membangun restoran tersebut.

Ia mampu membuktikan, bahwa dengan mensyukuri apa yang menjadi pekerjaannya dan selalu berusaha untuk mendapatkan ilmu lebih diiringi dengan kerja keras, ia mampu meraih kesuksesan walaupun mengawali karir sebagai pencuci piring. Karena baginya, semua orang bisa sukses apa pun kondisinya jika bisa menjadikan kesulitan sebagai kesempatan untuk terus maju. 

Sobat, itulah Kisah sukses seorang yang pernah menjadi pencuci piring, namun dengan perjuangan dan kerja kerasnya ia bisa mendirikan usaha konsultan restoran. Menurutnya, setiap orang yang ingin maju juga harus berani menghadapi tantangan. Jika ingin menjadi pengusaha, tidak usah takut rugi atau bangkrut. Yang penting jalani dan hadapi risikonya.

Hanya butuh klik share ke sosial media untuk ikut menyebarkan inspirasi.

Read More

Rabu, 19 Oktober 2016

Kisah Sukses Warren Buffet, Orang Terkaya yang Sederhana dan Dermawan


Warren Buffet adalah salah satu orang terkaya di dunia. Saat ini di tahun 2016, ia berada di peringkat ketiga sebagai orang terkaya di dunia, di bawah Bill Gates dan Amancio Ortega. Ia adalah seorang investor yang sangat sukses. Kekayaannya ditaksir mencapai $60,8 miliar dari perusahaan investasinya yang bernama Berkshire Hathaway.

Warren Buffet dikenal sebagai orang kaya yang amat dermawan. Ia pernah menyumbangkan sebagian hartanya pada yayasan yang dikelola oleh Bill Gates. Lalu bagaimana kisah hidup Warren Buffet hingga mencapai kesuksesannya.


Berikut profil atau kisah sukses Warren Buffet

Warren Buffet lahir pada tanggal 30 Agustus 1930 di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat. Perjalanan suksesnya tentu tidaklah mudah. Tapi, ia memiliki langkah bisnis yang cerdik. 

Pada tahun 1951 sampai 1954, Buffet menyelesaikan studinya di Columbia Graduate Business School dan mendapatkan gelar Master. Setelah itu, ia bekerja sebagai salesman investasi di Omaha. Kemudian ia pun pindah ke New York dan bekerja sebagai analis sekuritas di Graham Newman Coorporation. 

Di sana, ia banyak berkonsultasi dengan orang yang ahli di bidang pasar modal. Berbekal ilmu itulah, Buffet kemudian kembali ke Omaha untuk mengelola dana milik orang-orang kaya di sana. Ia pun mendirikan perusahaan dengan modal US$ 100.  Namun akhirnya perusahaan itu harus dijual dan dibubarkan, padahal para investornya puas karena mampu mendapatkan keuntungan 30,4 % per tahun.

Tapi walaupun perusahaannya harus dijual dan ditutup, Buffet tidak menyerah begitu saja. Ia terus bekerja dan berusaha untuk meraih kesuksesan. Dan akhirnya pada tahun 1965 ia membeli saham Berkshire Hartaway dengan harga US$ 8 per lembar.  Ia pun mengelola dan mengembangkan perusahaan itu.

Setelah mengelola perusahaan itu selama 3 tahun, ia berhasil menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut. Keuntungan yang diperolehnya tidak dipakai untuk berfoya-foya. Tapi melalui Berkshire Hartaway ia menginvestasikan uangnya dengan membeli utilitas, perusahaan permata, perusahaan asuransi, serta perusahaan makanan.

Dengan usahanya, perusahaan itu terus bertumbuh. Nilai sahamnya terus meningkat. Setelah 46 tahun, saham Berkshire Hartaway mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bahkan harga sahamnya sempat mencapai US$ 150.000 per lembar.


Strategi Bisnis Buffet yang Sederhana

Walaupun berhasil meraih kesuksesan yang luar biasa hingga menjadi salah satu orang terkaya di dunia, strategi bisnis yang diterapkan Buffet sebenarnya sangatlah sederhana. Ia tidak mau ambil pusing dengan rumor yang beredar di kalangan investor saham. Buffet hanya fokus terhadap perusahaan yang memiliki potensi untuk berkembang namun masih berharga untuk dibeli. Ia bukanlah seorang spekulan saham yang membeli saham saat harganya rendah dan menjualnya saat harganya tinggi. 

Warren Buffet lebih memilih melakukan investasi dalam jangka panjang. Ia tidak melakukan jual-beli saham dalam jangka pendek seperti para spekulan saham. Buffet hanya mau berinvestasi pada perusahaan yang bisnis atau produknya dikenal baik dan masih terus beroperasi, seperti saham Coca Cola yang ia beli, ia tidak pernah menjualnya walaupun sahamnya sempat anjlok di tahun 1998-1999. Ia melihat trend jangka panjang, karena itulah ia mempertahankan saham Coca Cola hingga saat ini.

Hal inilah yang membuat Bufffet tidak mau membeli saham Microsoft atau perusahaan dotcom dan perusahaan teknologi internet lainnya yang booming di tahun 2000- an. Saat itu banyak orang di pasar saham beramai-ramai membeli saham dotcom atau perusahaan internet lainnya. Perusahaan intenet memang bisa saja berkembang dengan sangat cepat. Tapi banyak juga yang tumbang dalam waktu cepat.

Dalam berinvestasi, Buffet banyak belajar dari Benjamin Graham dan Philip Fisher. Kedua tokoh ini memiliki karakter investasi yang berbeda. Graham memiliki kriteria kuantitatif sedangkan Fisher lebih memiliki kriteria kualitatif. Buffet menggabungkan  menggabungkan kedua strategi dari tokoh tersebut, sama-sama berorientasi untuk investasi jangka panjang.

Walaupun kaya tetap sederhana dan dermawan

Walaupun menjadi investor terbaik dunia yang memiliki kekayaan, Buffet tetap  rendah hati dan sederhana. Dengan harta kekayaannya tentu ia bisa hidup mewah.  Tapi, ia memilih untuk hidup sederhana di rumah sederhananya di Omaha, Amerka Serikat. Ia pun menggunakan mobil tua yang masih ia pakai. 

Selaini itu, Buffet juga tak ingin anak-anaknya hanya mengandalkan kekayaan orang tuanya saja. Ia tak ingin mewariskan kekayaannya pada anak-anaknya. Ia ingin anaknya bisa sukses karena usahanya sendiri. 

Buffet menyumbangkan 85 persen dari kekayaannya untuk yayasan amal milik Bill Gates. Sumbangannya tersebut, sumbangan tercatat sebagai sumbangan terbesar dalam sejarah Amerika.

Buffet pun nampaknya tak terlalu takut akan penjahat yang bisa saja mencuri hartanya. Karena itu ia tak pernah mendapat pengawalan ketika bepergian. Buffet berharap  kesederhanaannya dan kedermawanannya membuat orang kaya yang berlimpah harta terinspirasi untuk hidup sederhana dan saling berbagi.

Buffet merasa sudah cukup puas dengan apa yang dimilikinya. Ia sadar bahwa orang yang sudah mati tidak akan membawa harta. Buffet merasa beruntung karena ia masih bisa berbagi dengan sesama.

Itulah kisah sukses Warren Buffet  hingga menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Ternyata kunci suksesnya adalah kesederhanaannya. Ia memiliki strategi bisnis yang sederhana dalam berinvestasi. Selain itu, setelah meraih kesuksesan pun ia tetap menjadi sosok yang sederhana dan dermawan.

Semoga saja sobat bisa terinspirasi untuk menjadi sukses, namun tetap sederhana dan dermawan.

Hanya klik tombol share untuk ikut menyebarkan inspirasi.
Read More

Jumat, 14 Oktober 2016

Pesen Pizza ke toko sepatu, gimana jadinya?? (Belajar Customer Service dari Zappos)



Zappos sebenarnya adalah toko sepatu online yang saat ini sudah sangat besar. Bahkan menjadi toko online terbesar yang menjual sepatu.
.
Yang membuat orang percaya untuk membeli salah satu yang paling penting adalah pelayanan. Itu pula yang menjadi prinsip Zappos yang mengutamakan pelayanan hingga menjadi sebesar sekarang.
.
Kalau ada yang nanya-nanya tentang produk yang dijual mungkin itu biasa. Penjual pasti akan menjawab dengan senang hati. Kalau kebanyakan nanya tapi nggak beli-beli baru biasanya kesabarannya mulai diuji.
.
Tapi kalau ada orang yang nanya produk yang sama sekali nggak berkaitan gimana? Contohnya nanya pizza ke toko sepatu, kan jaka sembung makan kedongdong alias nggak nyambung dong. Mungkin customer service akan mudah menjawab, "maaf salah sambung, kami toko sepatu." Selesai. Gak perlu repot. Dan memang nggak ada kewajiban melayani orang yang mau beli pizza.
.
Tapi yang dilakukan Zappos berbeda. Ketika ada yang menelepon dan ingin memesan pizza, customer servicenya justru tetap melayani. Walaupun sebenarnya mereka hanya menjual sepatu, tidak menjual Pizza. 
.
Kurang lebih customer service-nya bilang seperti ini, "Maaf, kami tidak menjual pizza, kami menjual sepatu. Tapi kami akan carikan toko pizza terdekat dengan rumah Anda."
.
Lalu dicarikanlah toko pizzanya, begitu ketemu dihubungi lagi tuh orang yang nanyain pizza. Dan yang nanya pizza tersebut senang bisa mendapatkan apa yang dibutuhkannya.
.
Lalu, keuntungan buat Zappos pada saat melayani orang yang membeli Pizza, apa? 
Tentu tidak ada.
.
Seringkali memang butuh kesabaran tingkat tinggi dalam menghadapi konsumen. Jangankan menanyakan barang yang sama sekali tidak dijual. Banyak menanyakan barang yang dijual saja sudah menguji kesabaran. Tapi dengan kesabaran itu, Zappos kini menjadi toko online terbesar di dunia yang menjual sepatu.
.
Sobat, tentu pelajaran dari Zappos ini berharga. Ketika kita melayani customer dengan tulus, dan membuat pelanggan nyaman, maka usaha kita bisa terus bertumbuh.
.
Cukup klik share ke media sosial untuk ikut menyebarkan inspirasi.
Read More

Minggu, 09 Oktober 2016

Daftar terbaru 150 Orang terkaya di Indonesia tahun 2016


Sobat Bangun Inspirasi, mungkin sobat penasaran siapa saja sih yang termasuk dalam daftar terbaru orang terkaya di Indonesia tahun 2016.

Ya, walaupun tidak ada orang Indonesia di daftar 40 orang tekaya dunia tahun 2016, tapi ternyata masih banyak orang Indonesia yang kaya.

Orang terkaya di Indonesia menempati posisi 141 terkaya di dunia. Dan berikut ini adalah daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi majalah Globe Asia beserta usia, perusahaan dan nilai kekayaannya:

1. Robert Hartono (75) & Michael Hartono (76) Djarum Group $14.8b
2. Anthoni Salim (67) Salim Group, First Pacific $11.0b
3. Eka Tjipta Widjaja (93) Sinar Mas Group $10.5b
4. Susilo Wonowidjojo (59) Gudang Garam $10.0b
5. Chairul Tanjung (54) CT Corp $4.8b
6. Sri Prakash Lohia (63) Indorama Group $4.1b
7. Putera Sampoerna (66) Sampoerna Strategic $3.5b
8. Aburizal Bakrie, (68) Bakrie Group $2.5b
9. Eddy William Katuari, (64) Wings Group $2.4b
10. Sukanto Tanoto, (66) Royal Golden Eagle $2.2b
11. Mochtar Riady, (87) Lippo Group $2.2b
12. Theodore P Rachmat (67) Triputra Group, Adaro $2.1b
13. Sjamsul Nursalim, (73) Gajah Tunggal Group $2.05b
14. Peter Sondakh (64) Rajawali Group $2b
15. Tahir, (64) Mayapada Group $1.95b
16. Martua Sitorus, (57) Wilmar International $1.9b
17. Edwin Soeryadjaya, (66) Saratoga, Recapital $1.8b
18. Eddy Sariaatmadja, (65) and Fofo Sariaatmadja,(53) Elang Mahkota Technology (Emtek) $1.8b
19. Hary Tanoesoedibjo, (51) MNC Group $1.75b
20. Haryanto Adikoesoemo, (70) AKR Corporindo $1.7b
21. Jakob Oetama, (85) and Lilik Oetama Kompas Gramedia Group $1.6b
22. Ciputra, (85) Ciputra Group $1.6b
23. Aksa Mahmud, (71) Bosowa Corporation $1.55b
24. Djoko Susanto, (67) Sumber Alfaria Trijaya $1.5b
25. The Nin King, (85) Argo Manunggal Group $1.5b
26. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, (87) Harita Group $1.5b
27. Benjamin Jiaravanon, (43) & Jialipto Jiaravanon (41) Charoen Pokphand Indonesia $1.5b
28. Suryadi Darmadi, (66) Duta Palma Nusantara Group $1.45b
29. Kartini Muljadi, (84) & Handojo S Muljadi, (50) Tempo Scan Group $1.4b
30. Murdaya Poo, (75) & Siti Hartati Murdaya, (70) Central Cipta Murdaya $1.4b
31. Hartadi Angkosubroto, (63) & Husodo Angkosubroto, (61) Gunung Sewu Group $1.3b
32. Dato Low Tuck Kwong, (67) Bayan Resources $1.25b
33. Rusdi Kirana, (53) Lion Air Group $1.2b
34. Teddy Thohir, (81) and Garibaldi Thohir, (51) TNT Group $1.1b
35. Husein Djojonegoro, (67) ABC, Orang Tua Group $1.1b
36. Mu’min Ali Gunawan,( 77) Panin Group $1.2b
37. Martias, 78 and Tjiliandra Fangiono, (40) First Resources $950m
38. Sugianto Kusuma (Aguan), (65) Agung Sedayu, Bank Artha Graha $910m
39. Handojo Santoso, (52) Japfa Comfeed Group $910m
40. Gunawan Jusuf, (62) Sugar Group Companies $905m
41. Johan Lensa, (66) J Resources $900m
42. Luntungan Honoris, (67) Modern Group $800m
43. Tomy Winata, (58) Artha Graha Group $900m
44. Hashim Djojohadikusumo, (62) Arsari Group $900m
45. Benny Subianto, (75) Persada Capital Group $845m
46. Alexander Tedja (72) and Melinda Tedja, (72) Pakuwon Group $840m
47. Sandiaga Uno, (47) Saratoga, Recapital: Private equity, investment $830m
48. Boenjamin Setiawan, (83) & Family Kalbe Farma $800m
49. Jusuf Kalla & Family, (74) Kalla Group $750m
50. Osbert Lyman, (66) Lyman Group: Property, plantations $740m
51. Jan Darmadi, (75) Jan Darmadi Group $720m
52. Prajogo Pangestu, (66) Barito Pacific Group $710m
53. John Chuang, (66) Ceres Indonesia, Petra Food $700m
54. Eka Tjandranegara, (69) Mulia Group $690m
55. Muki Tan, (57) Rodamas Group $660m
56. Hutomo Mandala Putra, (54) Humpuss $655m
57. Kuncoro Wibowo, (61) Ace Hardware $655m
58. George Tahija, (58) and Sjakon Tahija, (63) Austindo Nusantara Jaya $650m
59. Subianto Tjandra, (72) Ateja Group $650m
60. Harjo Sutanto, (76) Wings Group $640m
61. Desi Sulistio Hidayat, (85) & Family Sido Muncul $640m
62. Bachtiar Karim, (59) Musim Mas $630m
63. Soegiharto Sosrodjoyo, (82) Rekso Group $610m
64. Sudhamek, (60) Garuda Food Group $590m
65. Sofjan Wanandi, (72) Gemala Group, Santini Group $580m
66. AHK Hamami, (80) ABM Investment, Trakindo Group $570m
67. Tan Kian, (58) Dua Mutiara $570m
68. Purnomo Prawiro, (69) Blue Bird Group $560m
69. Agus Lasmono Sudwikatmono, (45) Indika Energy $550m
70. Sutanto Djuhar, (87) First Pacific $545m
71. Wiwoho B Tjokronegoro, (77) Indika Energy $540m
72. Heru Hidayat, (66) Inti Agri Resources $530m
73. Amirsjah Risjad,(49) Risjadson Group $515m
74. Hendro Gondokusumo, (66) Intiland $510m
75. Iwan Budi Brasali, (69) and Aldo Brasali,(48) Brasali Group $510m
76. Alim Markus, (65) Maspion Group $507m
77. Henry Pribadi, (69) Napan Group $505m
78. Kiki Barki, (77) Harum Energy Group $500m
79. Arifin Panigoro, (70) and Hilmi Panigoro, (60) Medco Group $475m
80. Rudy Suliawan, (65) Karang Mas Sejahtera $490m
81. Ginawan Tjondro, (62) CNI Group $490m
82. Jimmy Masrin, (54) Lautan Luas Group $480m
83. Sugiono W Sugialam, (55) and Kindarto Kohar Trikomsel Group $480m
84. Harry Sanusi (49) Kino Group $470m
85. Mohammad Reza Chalid, (56) Global Energy Resources $460m
86. Trihatma K Haliman, (64) Agung Podomoro Group $450m
87. Rosan Roeslani, (47) Recapital $450m
88. Mrs Hendro Setiawan family Pikko Group $450m
89. Kris Taenar Wiluan, (67) Citra Mas Group $450m
90. Dahlan Iskan, (64) Jawa Pos Group $445m
91. Surya Dharma Paloh, (65) Media Indonesia $440m
92. K. Gowindasamy, (69) Mitra Jaya Group $430m
93. Yos Sutomo, (84) Sumber Mas $430m
94. Sukamdani Sahid Gitosardjono, (88) Sahid Group $425m
95. Rudolph Merukh, (50) and Lucky Merukh, (51) Merukh Enterprises $400m
96. Jahja Santoso, (71) Sanbe Farma $390m
97. Sabana Prawirawidjaja, (74) Ultrajaya Group $385m
98. Tatang Hermawan, (65) Fuju PalapaTextiles, Bank Parahyangan: $380m
99. Iwan Lukminto, (40) Sritex Group $350m
100. Djoenaedi Joesoef, (83) Konimex $360m
101. Didi Dawis, (70) Ling Brothers $355m
102. Muljadi Budiman, (61) Honda Prospect Motor $350m
103. Oesman Sapta Odang, (66) OSO Group $350m
104. Boyke Gozali, (67) Mitra Adi Perkasa $330m
105. Chandra Lie, (52) & Hendry Lie, (50) Sriwijaya Air $325m
106. Benny Suherman, (69) Studio 21 Group $325m
107. Henry Onggo, (83) Ratu Sayang Group $320m
108. Johnny Widjaja, (82) Sintesa Group $315m
109. Paulus Tumewu, (64) Ramayana Group $300m
110. Soetjipto Nagaria, (76) Summarecon Group $290m
111. Siswono Yudohusodo, (73) Bangun Cipta Sarana: Construction, livestock breeding $285m
112. Winarko Sulistyo, (69) Fajar Surya Wisesa $275m
113. Tan Tjai Kie, (62) Gunung Garuda Steel $275m
114. Kaharudin Ongko, (79) Ongko Group $270m
115. Pontjo Sutowo, (65) Nugra Sentana Group $270m
116. Anton Setiawan, (70) Tunas Group $260m
117. Johanes B. Kotjo, (70) Apac Group: Textiles $267m
118. Sendi Bingei, (87) Sumatra Tobacco Trading: Tobacco, food $265m
119. Sri Sultan Hamengkubuwono X, (71) Sultan of Yogyakarta $260m
120. Budi Purnomo Hadisurjo, (79) Optik Melawai $265m
121. Elizabeth Sindoro, (58) Dan Liris, Paramount Group $255m
122. Ilham Habibie, (53) and Thareq Habibie,(51) Ilthabi Rekatama $250m
123. Karmaka Surjaudaja, (83) OCBC NISP Group $245m
124. Bambang Trihatmodjo, (63) Asriland $240m
125. Rachmat Gobel, (54) Gobel International $240m
126. Samin Tan, (54) Borneo Lumbung $230m
127. Stanley S Atmadja, (60) Asco Automotive $220m
128. GS Margono, (76) Gapura Prima Group $210m
129. G Lukman Pudjiadi, (59) Jayakarta Group $205m
130. Widarto,(71) Sungai Budi Group $200m
131. Mardjoeki Atmadiredja, (68) Surya Toto Indonesia $200m
132. Siti Hardijanti Rukmana, (67) Citra Lamtoro Gung Persada $190m
133. Shindo Sumidomo, (61) Siantar Top $190m
134. Iskandar Widyadi, (80) Bank Jasa Jakarta $190m
135. Ricardo Gelael, (56) Fast Food Indonesia $185m
136. Anna Bambang Surjo Sunindar, (62) Kirana Tanker $180m
137. Honggo Wendratno, (68) Arsari Pratama $170m
138. A Tong, (71) Roda Vivatex $160m
139. Rudy Unjoto, (67) Daliatex Kusuma $165m
140. Batihalim Stefanus, (51) Nojorono Tobacco $155m
141. Mintarjo Halim, (61) Sandratex $150m
142. Soedjono,(67) Wira Sakti Adimulya $148m
143. Fajar Suhendra, (68) Sumatra Growth Group $140m
144. Jacobus Busono, (76) Pura Group $140m
145. A Siang Rusli, (54) Kurnia Tetap Mulia $135m
146. Bambang Setijo, (74) Pan Brothers $135m
147. Tandean Rustandy, (58) Arwana Citramulia $130m
148. Setiawan Djody, (67) Setdco Group $130m
149. Marimutu Maniwanen, (61) Busana Apparel Group $110m
150. Ishak Charlie, (61) Arga Citra Kharisma $110m

Nah, itulah daftar terbaru 150 orang terkaya tahun 2016. Semoga saja suatu saat nanti Anda adalah salah satu di antara daftar orang terkaya.
Read More

Jumat, 07 Oktober 2016

Daftar 40 Orang Terkaya di Dunia Tahun 2016


Seperti biasa, Forbes setiap tahunnya selalu merilis daftar orang terkaya di dunia. Di tahun 2016, ada beberapa nama baru yang masuk jajaran 10 orang terkaya di dunia. Pendiri Facebook, Mark Zukerberg salah satunya.

Berikut ini daftar lengkap 40 orang terkaya di dunia tahun 2016:


  1. Bill Gates, (Amerika Serikat), memiliki total kekayaan sebanyak $75 miliar melalui perusahaannya, Microsoft.
  2. Amancio Ortega, (Spanyol), memiliki jumlah total kekayaan sebesar $67 miliar melalui perusahaan Zara.
  3. Warren Buffet, (Amerika Serikat) mempunyai total kekayaan berjumlah $60,8 miliar dari perusahaan Berkshire Hathaway.
  4. Carlos Slim Helu, (Mexico), jumlah total kekayaannya sekitar $50 miliar melalui perusahaanya bernama Telecom.
  5. Jeff Bezos, (Amerika Serikat) memiliki total kekayaan senilai $45,2 miliar dengan perusahaan Amazon.com.
  6. Mark Zuckerberg, (Amerika Serikat), total keayaannya senilai $44,6 miliar bersumber dari Facebook.
  7. Larry Ellison, (Amerika Serikat), memiliki kekayaan senilai $43,6 miliar, perusahaan Oracle.
  8. Michael Bloomberg, (Amerika Serikat), total hartanya senilai $40 miliar perusahaannya adalah Bloomberg LP
  9. Charles Koch, (Amerika Serikat), memiliki total kekayaan senilai $39,6 miliar, diversified
  10. David Koch, Saudara Charles Koch yang memiliki kekayan senilai $39,6 miliar, diversified
  11. Liliane Bettencourt, total kekayaan $36.1 miliar dari perusahaan L’Oreal.
  12. Larry Page, Jumlah total kekayaan senilai $35.2 miliar, perusahaan Google.
  13. Sergey Brin, Total kekayaanya senilai $34.4 miliar, perusahaan Google.
  14. Bernard Arnault, Total kekayaanya senilai $34 miliar, sumber harta LVMH.
  15. Jim Walton, Jumlah total kekayaan senilai $33.6 miliar, perusahaan Wal-Mart.
  16. Alice Walton, Jumlah total kekayaan total $32.3 miliar, perusahaan Wal-Mart.
  17. Robson Walton, Total kekayaannya $31.9 miliar, perusahaan Wal-Mart.
  18. Jianlin Wang, $28.7 miliar, perusahaan real estate.
  19. Jorge Paulo Lemann, $27.8 miliar, perusahaan beer.
  20. Ka-shing Li, $27.1 miliar, sumber harta diversified.
  21. Beate Heister & Karl Albrecht Jr. $25.9 miliar, bisnis supermarkets.
  22. Sheldon Adelson, $25.2 miliar, bisnis casino.
  23. George Soros, $24.9 miliar, perusahaan hedge funds.
  24. Phil Knight, $24.4 miliar, perusahaan Nike.
  25. David Thomson, $23.8 miliar, bisnis media.
  26. Steve Ballmer, $23.5 miliar, perusahaan Microsoft.
  27. Forrest Mars, $23.4 miliar, perusahaan candy.
  28. Jacqueline Mars, $23.4 miliar, perusahaan candy.
  29. John Mars $23.4 miliar, perusahaan candy.
  30. Maria Franca Fissolo, $22.1 miliar, perusahaan Nutella, Chocolates.
  31. Shau Kee Lee, $21.5 miliar, bisnis real estate.
  32. Stefan Persson, $20.8 miliar, perusahaan H&M.
  33. Jack Ma, $20.5 miliar, perusahaan Alibaba.
  34. Theo Albrecht, $20.3 miliar, perusahaan Aldi, Trader Joe’s.
  35. Michael Dell, $19.8 miliar, perusahaan Dell.
  36. Mukesh Ambani, $19.3 miliar, perusahaan petrochemicals, oil & gas.
  37. Leonardo Del Vecchio, $18.7 miliar, perusahaan kaca mata.
  38. Susanne Klatten, $18.5 miliar, perusahaan BMW, pharmaceuticals.
  39. Georg Schaeffler, $18.1 miliar, bisnis ball bearings.
  40. Paul Allen, $17.5 miliar, perusahan Microsoft dan investasi.


Nah, itulah 40 orang terkaya di dunia tahun 2016. Kalau kita lihat, banyak di antara mereka yang bisnisnya di bidang teknologi dan banyak yang berasal dari Amerika Serikat.

Lalu yang jadi pertanyaan adalah, di mana orang Indonesia?

Ternyata hingga saat ini belum ada orang Indonesia yang masuk dalam daftar 40 orang terkaya di dunia. Mungkin suatu saat nanti Anda orangnya. 
Read More

Kisah Sukses Hary Tanoe Menjadi "Raja Bisnis Media"


Mungkin Sobat sudah tau Hary Tanoesoedibjo atau yang akrab disaba Hary Tanoe. Ia adalah pemilik dari sebagaian besar stasiun televisi nasional seperti MNC TV, RCTI, Global TV, serta iNews TV. Seperti juga Chairul Tanjung, Hary Tanoe bisa dibilang adalah rajanya bisnis media. Karena memang Hary Tanoe yang paling banyak memiliki stasiun televisi.

Walau ternyata usahanya pun bukan hanya di bidang media televisi saja. Di bidang media selain punya stasiun televisi, dia juga punya stasiun televisi berbayar yaitu indovision, dia juga punya media cetak seperti koran Sindo, dan beberapa media cetak lainnya. Lalu dia juga punya beberapa stasiun radio. Sementara usaha lainnya dia juga mendirikan usaha di bidang keuangan dan perbankan, sampai bidang properti, pupuk, dan pertambangan. Pokoknya usahanya banyak banget.

Lalu yang jadi pertanyaan adalah bagaimana dia memulai usahanya sampai menggurita seperti sekarang ini?

Berikut ini adalah biografi atau kisah sukses Hary Tanoe dalam membangun usahanya hingga menjadi "Raja Bisnis Media"

Latar Belakang Hary Tanoe

Hari Tanoe lahir pada 26 September 1965 di Surabaya. Ayahnya, Ahmad Tanoesoedibjo, adalah pengusaha sukses yang mendirikan usaha PT Adhikarya Sejati Abadi bersama mantan presiden Gus Dur. Dari ayahnyalah Hary belajar berbisnis.

Selepas sekolah di Indonesia, ia mengenyam pendidikan di luar negeri. Tepatnya di Carleton University, di kota Ottawa, Kanada. Ia mengambil jurusan Bachelor of Commerce. Lalu setelah itu ia melanjutkan kuliahnya untuk mendapatkan gelar Master of Business Administration di universitas tersebut. Di masa kuliah, Hary memang dikenal sangat cerdas, saat itu ia hanya membutuhkan waktu 1 tahun untuk meraih gelar masternya.

Hary Tanoe Memulai Bisnis

Setelah selesai mengenyam pendidikan perguruan tinggi di Kanada pada 1989, di usianya yang masih 24 tahun, dirinya langsung mulai berbisnis dengan mendirikan PT Bhakti Investama. Sebuah perusahaan di bidang investasi. Saat itu perusahaan investasi tersebut masih belum besar. Namun ia yakin, perusahaan tersebut akan berkembang karena Indonesia memang memiliki potensi yang sangat besar.

Melalui Bhakti Investama, Hary membeli perusahaan lain, lalu membenahinya dan menjualnya kembali. Hary mampu membenahi perusahaan yang sudah hampir bangkrut dan bermasalah. Semenjak terjun ke dunia bisnis investasi, sampai tahun 1997 ia menjadi pemain di bursa efek. Perusahaan yang didirikannya semakin berkembang dan menjadi lebih besar. Sampai akhirnya, krisis melanda Indonesia di tahun 1997-1998. Namun saat itu ia ia yakin bahwa setiap krisis adalah masalah, tapi juga ada kesempatan. Di saat krisis itulah ia malah memulai titik poin investasi ke perusahaan secara permanen, bukan hanya membeli perusahaan, diperbaiki, dan dijual lagi.

Pada saat krisis, banyak perusahaan yang dijual sangat murah oleh sejumlah bank karena kredit macet. Saat itu pula ada juga perusahaan yang dialihkan kepada pemerintah melalui BPPN. Di saat itu justru menjadi peluang bagi Hary Tanoe untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang bermasalah. Selama tahun 1998 sampai 2001, Hary cukup aktif dalam melakukan merger. Di tahun 2000, Hary Tanoe mengambil alih PT Bimantara Citra Tbk, perusahaan yang awalnya dimiliki oleh anak mantan presiden Soeharto, yaitu Bambang Trihatmojo. 

Hary Tanoe menjadi Raja Bisnis Media

Melalui perusahaan yang diakuisisinya, ditahun 2002 ia membentuk MNC Grup. Saat itu ia berniat ingin menguasai bisnis media. Saat itu ia yakin bisnis media akan menjadi bisnis yang menjanjikan. RCTI adalah stasiun televisi pertama yang dimiliki Hary Tanoe melalui MNC group. Kemudian ia memiliki Global TV, dan MNC TV. Serta yang terbaru iNews TV. 

Selain itu, Hary Tanoe juga kemudian memiliki 16 televisi lokal dan beberapa tv berlanganan seperti Indovision, Top TV dan Oke Vision. Lalu, ia juga memiliki media cetak, yaitu  Koran SINDO (Seputar Indonesia), beberapa majalah, media online, dan 34 radio. Dari semua media yang dimilikinya Ia mempekerjakan belasan ribu karyawan. 

Bisnis medianya memang berkembang dengan pesat. Contohnya RCTI, ketika memulainya pertama kali di tahun 2002, Hary Tanoe memerlukan investasi sebesar Rp 900 miliar. Dan saat ini angkanya meningkat pesat menjadi Rp 7 triliun. Hary Tanoe juga mengembangkan sayap bisnisnya di bidang lain seperti jasa keuangan, multifinance, dan asuransi jiwa, serta perbankan. Selain itu ia pun menjalankan bisnis di bidang properti. Ada beberapa properti miliknya seperti Plaza Indonesia, Grand Hyat, dan beberapa gedung perkantoran. Ia juga merambah ke bidang pertambangan batubara, serta memproduksi pupuk. Namun, bisnis terbesarnya tentu adalah bisnis media.

Yang Harus dimiliki Pengusaha Menurut Hary Tanoe

Menurutnya, apabila seseorang ingin sukses berbisnis, ada tiga prinsip yang harus dipegang, yaitu visi,integritas, dan konsisten. Dengan visi, kita akan mengetahui tujuan yang ingin dicapai. Seperti saat kita naik kendaraan, kita harus tau tujuan kita mau kemana. 

Kita harus memiliki integritas, yaitu komitmen dan kepercayaan, serta konsistensi. Ketika kita mencoba dan tidak berhasil, pelajarilah mengapa kita gagal, jangan malah mencoba hal lain yang kemudian gagal lagi. Lebih baik fokus dahulu sampai berhasil, dan yakinlah akan berhasil. 

Itulah kisah sukses dari profil Hary Tanoe sebagai pengusaha. Khususnya seorang raja bisnis media. 
Read More